Dor! Si Cantik Anggota Parlemen Ditembak dari Jarak Dekat
jpnn.com - BRISTALL – Anggota parlemen Inggris Jo Cox, Kamis (15/6), ditembak dan ditusuk Thomas Mair, 52.
Penyerangan itu terjadi sesaat setelah Cox menyerap aspirasi konstituennya di perpustakaan Birstall, West Yorkshire. Acara sebagai rangkaian Kampanye referendum Uni Eropa (UE).
Politikus dari Partai Buruh tersebut langsung dilarikan dengan helikopter ke rumah sakit Leeds General Infirmary. Sayang, nyawanya tidak tertolong.
”Kita telah kehilangan seorang bintang besar. Dia adalah anggota parlemen yang mampu berkampanye dengan luar biasa dan memiliki kasih sayang yang besar dengan hati yang lapang. (Kematiannya) ini adalah berita yang mengerikan,” ujar Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron. Cox pernah bekerja sebagai salah satu juru kampanye Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama pada Pilpres 2008.
Saksi mata menyatakan, sebelum serangan terjadi, ibu dua anak itu sempat beradu mulut dengan Mair di area depan gedung perpustakaan.
Tidak ada yang tahu isi perdebatan tersebut, namun diperkirakan terkait dengan Brexit (British Exit, Red), yaitu rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE). Cox selama ini tidak mendukung Brexit dan mengampanyekan agar Inggris tetap bersama UE.
Hithem Ben Abdallah, 56, salah seorang saksi mata, menceritakan bahwa Mair memukul, menendang, dan menarik rambut Cox. Seorang petugas kebersihan berusaha melerai dan menyelamatkan Cox.
Namun, dia tidak berdaya setelah pelaku mengeluarkan pistol dari tasnya dan menembak perempuan 41 tahun itu sebanyak tiga kali.
BRISTALL – Anggota parlemen Inggris Jo Cox, Kamis (15/6), ditembak dan ditusuk Thomas Mair, 52. Penyerangan itu terjadi sesaat setelah
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan