Dorodjatun: Pemerintah Gagal Jangan Dipilih Lagi
Sabtu, 14 Maret 2009 – 15:10 WIB
JAKARTA - Mantan aktifis Malari yang pernah dipercaya sebagai Menko Perekonomian di era presiden Megawati Soekarnoputri, Dorodjatun Kunjoro-Jakti mengkritik pihak-pihak yang masih aktif dan percaya pada kekuatan golongan putih (golput). Menurutnya, jika memang mau mengganti pemerintahan yang dianggap gagal, saat yang tepat adalah melalui pemilu. "Coba anda ke Banten selatan yang hanya 200 Km dari Jakarta, masyarakat tahunya presidennya ya Ratu Kidul. Artinya, mereka memang tidak terjangkau. Saya mengalami lima tahun masa penjajanah Belanda di Banten. Dulu masyarakat Rangkas Bitung sudah naik kereta di atap. Sekarang masih saja tetap naik di atap," tutur pria kelahiran Rangkas Bitung, Banten 25 November 1939 ini.
Berbicara pada sebuah diskusi, di Jakarta, Sabtu (14/3), Dorodjatun menuturkan, di jaman orde baru dirinya bersama Hariman Siregar dan Arief Budiman memang memelopori golput lantaran untuk menyuarakan protes terhadap praktek demokrasi a la orde baru. "Dulu kami menyuarakan golput untuk menggalang kekuatan ekstra konstitusional. Tetapi kalau sekarang masih Golput, itu namanya mutung (ngambek)," ulas Dorodjatun.
Dalam diskusi itu, sejumlah peserta diskusi sempat mempersoalkan kurangnya perhatian pemerintah pusat terhadap kondisi ekonomi, kesehatan, infrastruktur listrik, jalan maupun air bersih di daerah yang tak terurus. Djatun, demikian ia biasa disapa, menilai persoalan tersebut tak hanya dialami daerah di luar Jawa.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan aktifis Malari yang pernah dipercaya sebagai Menko Perekonomian di era presiden Megawati Soekarnoputri, Dorodjatun Kunjoro-Jakti
BERITA TERKAIT
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat