Dorong Ada Tim Independen Awasi Kuliah Jarak Jauh
jpnn.com, JAKARTA - Kemenristekdikti berencana memperbanyak kampus pelaksana kuliah jarak jauh. Pemerintah diminta supaya memiliki lembaga independen untuk mengawasi.
Sebab jika tidak dikontrol berpotensi menjadi ladang baru jualan ijazah.
Kekhawatiran munculnya praktik jualan ijazah dalam kuliah jarak jauh itu disampaikan pengamat pendidikan Indra Charismiadji di Jakarta, Sabtu (27/1).
Dia mengatakan tantangan implementasi kebijakan anyar dari Kemenristekdikti itu adalah regulasi pelaksanaan dan pengawasannya harus kuat. ’’Tetapi sampai saat ini saya lihat masih wacana,’’ katanya.
Indra mengatakan tugas dari Kemenristekdikti sudah cukup besar. Seperti mengawasi kampus negeri maupun swasta yang sudah ada saat ini.
Supaya pengawasannya lebih efektif, dia berharap kuliah jarak jauh diawasi oleh lembaga khusus dan independen.
Rencananya sebagai permulaan Kemenristekdikti bakal menugasi beberapa PTN untuk menyelenggarakan kuliah jarak jauh.
Saat ini baru Universitas Terbuka (UT), kampus milik pemerintah yang menjalankan kuliah jarak jauh.
Pelaksanaan kuliah jarak jauh harus diawasi tim independen guna mencegah potensi munculnya ladang jualan ijazah.
- Pagelaran Mertè Pangan Dhisa Bugeman untuk Melestarikan Kebudayaan Situbondo
- Pentingnya Kerja Sama Perguruan Tinggi dan Industri di Program Kampus Merdeka
- Guru ASN & Honorer Tak Perlu Lagi Antre PPG, Ada Kebijakan Khusus, Alhamdulillah
- Kabar Terbaru Tentang Jadwal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tahap II
- Mahasiswa Lebih Tertarik jadi Pendiri Startup Ketimbang PNS
- Info Terbaru Kemendikbudristek soal Penyaluran Dana BOS Reguler