Dorong Bank BUMN Turunkan Bunga Kredit

Dorong Bank BUMN Turunkan Bunga Kredit
Uang di Bank. Foto: ilustrasi.dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA –  Staf Khusus Wakil Presiden bidang Ekonomi dan Keuangan Wijayanto Samirin mengatakan, pemerintah secara khusus terus mendorong bank-bank BUMN agar mempelopori penurunan suku bunga. 

''Makanya pemerintah ingin mengubah mindset (cara pandang) bank BUMN bahwa profit bukan satu-satunya indikator sukses mereka,'' ujarnya kemarin (20/2).

Wijayanto mengakui, penurunan suku bunga dalam jangka pendek memang bisa berpotensi menurunkan profitabilitas perbankan. Namun, dalam jangka menengah dan panjang, langkah tersebut bisa mendorong ekonomi dan bisnis nasabah tumbuh lebih tinggi. ''Artinya, profit justru bisa meningkat,'' katanya.

Sebagai bank dengan pangsa pasar besar, empat bank BUMN yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, bisa menggerakkan bank-bank lain untuk mengikuti langkah penurunan suku bunga. 

Saat ini, bank-bank BUMN memang sudah mematok suku bunga relatif lebih rendah dibanding suku bunga rata-rata. ''Tapi, pemerintah ingin diturunkan lagi agar dampak ke perekonomian lebih terasa,'' ucap Wijayanto.

Sebagai gambaran, rata-rata suku bunga dasar kredit (SBDK) korporasi saat ini sebesar 11,12 persen. Adapun SBDK korporasi di Mandiri tercatat 10,50 persen, BNI 10,75 persen, BRI 10,50 persen, dan BTN 11,50 persen.

Adapun untuk kredit mikro, BRI mematok 19,00 persen, Mandiri 19,25 persen, BNI tidak menyalurkan, dan BTN 18,75 persen. Angka itu di bawah rata-rata suku bunga kredit mikro perbankan yang sebesar 20,01 persen.

Untuk kredit pemilikan rumah (KPR) yang juga menjadi prioritas pemerintah karena terkait dengan masyarakat banyak, suku bunga di bank BUMN relatif lebih rendah dibanding bank swasta. Misalnya, BTN 11,00 persen, Mandiri 11,00 persen, BNI 11,00 persen, dan BRI 10,25 persen. Adapun bank swasta Danamon mematok 12,00 persen, Panin 11,75 persen, sedangkan BCA cukup rendah di 10,25 persen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News