Dorong Dewasakan Parpol dan Birokrasi

Dorong Dewasakan Parpol dan Birokrasi
Dorong Dewasakan Parpol dan Birokrasi

          Memang, sorotan bahwa pers kita kebablasan dan seterusnya sudah jauh berkurang –antara lain karena masyarakat juga sudah semakin kebal. Pers sendiri juga banyak belajar selama sembilan tahun ini dan masih banyak lagi yang harus dipelajari untuk bisa mendapat nilai 8,5.

          Sebenarnya, media mainstream sudah bisa dikatakan mencapai nilai kedewasaan 8. Yang mainstream ini juga sudah mendominasi pers nasional (kira-kira mencapai 70 persen). Namun, karena yang bodrek nilainya hanya 1, maka ketika dirata-rata memelorotkan citra media yang bernilai 8.

          Dunia usaha juga sudah sangat lumayan. Kebetulan saya juga salah satu ketua Kadin Komite Tiongkok sehingga bisa memonitor secara intensif perkembangan kedewasaan dunia usaha. Perilaku negatif seperti menipu bank dengan cara mark up dan main-main angka sudah jauh berkurang. Antara lain dan terutama karena bank sendiri yang sudah mencapai tingkat kedewasaan 8.

          Demikian juga kesadaran bahwa bisnis itu tidak harus mengerjakan proyek pemerintah atau menggunakan fasilitas pemerintah juga sudah jauh berkurang. Kepercayaan bahwa menyogok pejabat itu tidak banyak lagi gunanya untuk kemajuan usahanya juga sangat meningkat.  Kesimpulannya, dunia usaha juga sudah mencapai nilai kedewasaan 7,5.

          Kini tinggal dua unsur saja di negara ini yang belum juga mau dewasa: birokrasi dan partai politik! Nilai kedewasaan birokrasi, kami hampir sepakat, baru saja beranjak dari nilai 6! Hebatnya, kemajuan yang agak nyata justru terjadi di tingkat paling bawah. Di tingkat “rakyatnya birokrasi”. Misalnya dalam pelayanan kependudukan dan kesehatan tingkat kecamatan. Semakin ke atas kedewasaan itu semakin jauh. Karena itu apa yang baru saja dicoba dilakukan menteri keuangan akan sangat diperhatikan seluruh masyarakat. Puncak kedewasaan birokrasi itu baru akan terjadi kalau seorang dirjen sudah berstatus seperti seorang CEO di perusahaan besar. Punya otoritas dan tanggung jawab yang seimbang yang tidak bisa diintervensi oleh kepentingan politik menterinya. Rasanya masih sangat berat untuk membuat birokrasi bisa mencapai nilai 7 atau 7,5 pun. Misalnya apakah pemerintah yang sekarang, khususnya menteri keuangan yang sekarang sempat mencapai nilai itu sebelum masa jabatannya habis. Lalu kita menunggu dengan harap-harap-cemas apa yang terjadi setelah ada menteri keuangan baru.

          Dan ...yang paling belum dewasa di republik ini adalah partai politik. Nilainya masih juga 5! “Apa bukan malah  mundur ke empat?,” Tanya seorang tokoh pers. “Saya kira kok malah 0,” ujar seorang tokoh dari Semarang. Tapi ketika sudah dipikirkan secara jernih, memang tidak ada sama sekali yang berani memberi nilai 6.

          Tentu akan banyak yang menentang penilaian ini. Tentangan dan kecaman itu akan saya anggap sebagai kado ulang tahun SPS (Serikat Penerbit Suratkabar) yang jatuh di bulan Juni ini.

          Agar penilaian itu tidak akan hanya jadi wacana yang juga hanya akan di follow-up-i dengan wacana pula, maka kami sedang merumuskan bagaimana cara untuk bisa mendorong atau memaksa agar dua unsur yang belum dewasa tadi (birokrasi dan parpol) bisa ikut dewasa. Tidak akan gampang karena keduanya bisa saling bantu untuk saling lambat dewasa. Sulitnya sudah kami bayangkan. Tapi ada juga faktor kemudahannya. Yakni karena sudah ada tiga unsur di masyarakat kita yang sudah mulai dewasa: masyarakat, pers dan dunia usaha. Maka kami akan menggalang kerja sama antara  masyarakat dan pers untuk bersama-sama memaksa dua unsur tersebut mau tumbuh dewasa.

SETELAH sembilan tahun reformasi, adakah pers kita sudah lebih dewasa? Sebagai ketua umum Serikat Penerbit Suratkabar (SPS) yang baru (menggantikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News