Dorong Din Syamsuddin jadi Cawapres Pendamping Prabowo
jpnn.com, PALU - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin didorong untuk menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2019 mendatang.
Aspirasi tersebut muncul di acara Coffee Morning yang digelar PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng, di Palu, Minggu (11/3).
Saat sesi tanya jawab, salah seorang pimpinan amal usaha Muhammadiyah, Muh Ardan Lelemappuji, SAg, menyampaikan usulan, agar Din Syamsuddin maju sebagai cawapres.
“Saya tertarik dengan dialog subuh ini, khususnya terkait bagaimana sikap politik warga Muhammadiyah. Kalau saya konkret saja, ayo kita dorong dan dukung agar mantan ketua PP Muhammadiyah, Prof Din Syamsuddin, maju menjadi Calon Wakil Presiden, di Pilpres 2019 mendatang,” usul Ardan, yang disambut sorak dukungan jemaah yang hadir.
Dialog coffee morning kemarin, menghadirkan narasumber Wakil Ketua Majelis Tablig Pimpinan Pusat Muhammadiyah, KH Tafsir MAg.
Dalam paparannya, KH Tafsir yang juga Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, banyak menguraikan keputusan PP Muhammadiyah, yang mendorong agar kader persyarikatan ikut aktif dalam kegiatan politik praktis.
Terkait usulan yang disampaikan oleh jamaah kemarin, KH Tafsir yang hadir di Palu dalam rangka safari Dakwah kerjasama DPP IMM dan PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng, berjanji akan meneruskannya ke Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Semoga usulan ini bisa direspons positif. Insya Allah, saya janji akan membawa aspirasi ini ke PP Muhammadiyah. Usulannya sangat menarik,” janji KH Tafsir.
Din Syamsuddin dianggap layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.
- Versi PMJ, Warga Muhammadiyah di Jakarta Solid Dukung Pramono-Rano
- Pimpinan Muhammadiyah Ini Calon Menteri Pendidikan di Pemerintahan Prabowo
- Masukan Forum Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah untuk Prabowo, Ada Soal PPPK
- Pembubaran Diskusi Merusak Demokrasi, Sahroni Puji Langkah Cepat Polisi Menangkap Pelaku
- Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi, Din Syamsuddin: Refleksi dari Kejahatan Demokrasi
- Cerita Din Soal Sekelompok Orang Bubarkan Diskusi di Hotel Grand Kemang, Hmm...