Dorong Industri Relokasi dekat Blok Tangguh
Lebih Efisien karena Suplai Gas Melimpah
Jumat, 12 Desember 2008 – 07:12 WIB
Dari total produksi gas Tangguh yang sebesar 7,2 juta ton per tahun, masih ada jatah gas yang belum terkontrak, terutama dari alokasi diversi jatah Sempra (AS) sebesar 1,8 juta ton per tahun. Dari jatah itu, 1 juta ton per tahun dialihkan ke Kogas (Korea) dan 200 ribu ton per tahun ke Tohoku (Jepang). Jadi, ada potensi 600 ribu ton per tahun. '''Kalau harga bagus, ini bisa diserap domestik,'' terangnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMigas) R. Priyono mengatakan, pemerintah tetap berkomitmen memprioritaskan pasokan gas dalam negeri. ''Ini jadi komitmen kami,'' ujarnya.
Sejak terbitnya UU No. 22 Tahun 2001 tentang Migas, BPMigas memiliki kewenangan mengarahkan distribusi gas dari perusahaan migas (Kontraktor Kontrak Kerja Sama atau KKKS).
Keberadaan UU Migas memang cukup efektif. Sebelum 2001, porsi pasar domestik hanya 28 persen dari total produksi gas nasional atau 5,52 triliun kaki kubik (TCF). Namun, setelah diberlakukannya UU Migas, porsi domestik meningkat hingga 56 persen atau sekitar 11,03 TCF.
JAKARTA - Suplai gas dari lapangan Tangguh berpotensi melimpah. Itu mendorong pemerintah untuk mengarahkan sektor industri supaya merelokasi atau
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Pelayanan, KAI Logistik Pangkas Waktu Tempuh Rute Bandung–Surabaya
- Kementerian BUMN Gelar Workshop Penggunaan AI Dalam Komunikasi Media Sosial
- Distribusikan Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Siapkan Stok Lebih dari 372 Ribu Ton
- Sentinel VIP Indonesia Hadirkan Layanan dengan Konsep No Win-No Fee
- Pertamina Sukses Menjaga Pasokan Energi Nasional Selama Periode Natal dan Tahun Baru
- Makan Bergizi Gratis Bikin Warganet Nostalgia Momen Pembagian Susu di Sekolah