Dorong Kemandirian Farmasi Nasional, Fitofarmaka Harus Masuk JKN
"Kalau boleh dikatakan, kita ini nomer satu di dunia bahan alamnya kalau kita gabungkan darat dan laut ya, jadi sangat mungkin kita untuk mandiri dan ketahanan di bidang kesehatan," katanya.
Hal ini juga didukung dengan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang tak kalah dengan SDM asing. Itu terbukti dari berbagai penghargaan yang didapat.
“Sudah dibuktikan, tadi salah satu staf kami mendapatkan penghargaan inovator marker untuk tanaman obat. Itu fungsinya untuk apa? Untuk melakukan standarisasi bahan alam kita supaya kualitasnya (memenuhi) standar, termasuk efikasi dan keamanannya,”ucapnya.
Di sisi lain, penyakit-penyakit yang banyak ditemui di tengah masyarakat seperti penyakit degeneraif yakni stroke, kardiovaskular, diabetes umumnya dapat diredam dengan obat bahan alam.
“Bagaimana mereka bertahan hidup dan bahkan lebih sehat, karena obat alam. Jadi, potensi yang sudah kita warisi sejak lama harus kita manfaatkan secara optimal. Itu harapan saya. Dan, sekolah farmasi ITB mendukung penuh hal ini," pungkasnya. (esy/jpnn)
Dorong kemandirian farmasi nasional, OMAI di mana fitofarmaka termasuk di dalamnya diharapkan masuk dalam formulasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad
- Kunker ke Cikarang, Komisi IX DPR Apresiasi Fasilitas Produksi Fitofarmaka
- Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Dukung Sistem Ketahanan Kesehatan Masyarakat Bantul
- Masyarakat Butuh Apoteker untuk Edukasi tentang Penggunaan Obat yang Aman dan Benar
- PAFI Rutin Beri Edukasi tentang Kesehatan dan Obat-obatan untuk Warga Kota Bitung
- Tak Hanya Bertugas jadi Penyedia Obat, Apoteker Berperan Aktif di Puskesmas dan RS
- PAFI Membantu Masyarakat Manokwari Mendapatkan Akses Obat-Obatan