Dorong Moratorium Unas dengan Empat Alasan
Terutama dalam hal pengadaan soal dan lembar jawaban bila unas berbasis kertas. Sementara, belum semua daerah siap dengan unas berbasis komputer.
Sebenarnya, lanjut Retno, USBN pun bukanlah solusi yang paling ideal untuk menggantikan unas. USBN akan menimbulkan kesan memindahkan masalah dari pusat ke daerah.
’’Tetapi bahwa menteri sudah siap, menyiapkan guru, membuat soal, menyiapkan pola pengawasan, kami berpikir utk memberikan kesempatan,’’ lanjutnya.
Moratorium unas akan memberikan kesempatan kepada pemerintah dan stakeholder pendiikan merumuskan program yang lebih baik bagi siswa. USBN sebagai pengganti tentu akan dievaluasi pelaksanaannya sebagaimana unas.
Ada sejumlah alasan yang diajukan FSGI kepada Presiden melalui KSP. Pertama, unas tidak terbukti meningkatkan kualitas pendiikan.
’’UN membuat pembelajaran dan pengajaran menjadi kering,’’ tuturnya.
Kedua, ada disparitas antara mata pelajaran yang diujikan dalam unas dengan yang tidak.
Berikutnya, ketiga, saat ini kualifikasi guru maupun kualitas sarana pendiikan belum terpenuhi secara merata.
JAKARTA – Perwakilan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan hasil kajian mengenai moratorium ujian nasional (unas) kepada
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian
- Lewat Program ini PMI di Singapura Dipersiapkan Agar Punya Masa Depan Lebih Cerah
- UC & TPS Gelar Kompetisi Kewirausahaan, Sinergi Dunia Akademis dengan Industri
- Kemdiktisaintek Berikan 315 Anugerah Diktisaintek 2024 kepada Pemangku Kepentingan PT
- Kolaborasi Peradi Jakbar dan Universitas Binus Cetak Advokat Berkualitas