Dorong Pancasila Jadi Ideologi Dunia
Sabtu, 02 Juni 2012 – 07:30 WIB

Dorong Pancasila Jadi Ideologi Dunia
JAKARTA–Rektor Univesitas Indonesia (UI), Gumilar Rusliwa Soemantri menerangkan ideologi Pancasila yang dimiliki rakyat Indonesia sesungguhnya merupakan nilai-nilai universal. Memuat berbagai keluhuran nilai kehidupan yang diterima oleh masyarakat di dunia. Gumilar menegaskan segala polemik dan persoalan yang ada di Indonesia dapat terselesaikan melalui ruang-ruang nilai yang terkandung dalam Pancasila. Karena memang ideology berasaskan lima sila itu menjadi solusi keragaman bangsa Indonesia. “Pancasila adalah Indonesian Ways. Merupakan berkah bagi seluruh rakyat Indonesia. Sangat disayangkan jika tak dipahami,” tegasnya.
Tentunya, tegas Gumilar kekuatan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itulah yang menempatkan ideologi ini sangat penting. Bukan hanya untuk pemersatu rakyat Indonesia, tetapi juga menjadi alat pemersatu bagi bangsa-bangsa di dunia. ”Sudah terlalu lama dunia dibayangi oleh dua ideologi besar. Liberalisme dan Sosialis. Kini saatnya Pancasila menjadi jawaban atas kejenuhan ideologi masyarakat dunia,” papar Gumilar Rusliwa Soemantri di kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Jum’at (1/6).
Baca Juga:
Menurutnya lahirnya Pancasila memang untuk rakyat Indonesia. Pancasila sebagai ideologi yang diwariskan oleh pendiri bangsa untuk mesin penggerak bangsa. Meskipun nilai-nilai yang terkandung bermakna bagi masyarakat dunia.
Baca Juga:
JAKARTA–Rektor Univesitas Indonesia (UI), Gumilar Rusliwa Soemantri menerangkan ideologi Pancasila yang dimiliki rakyat Indonesia sesungguhnya
BERITA TERKAIT
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia
- Ketua Umum Yayasan Sanggar Sinar Suci: Penyambutan Thudong adalah Simbol Persatuan Umat
- Aturan Blending BBM Jelas dan Legal, Penyidikan Harus Transparan
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- PT Indo RX Apresiasi Putusan Lembaga Arbitrase Jerman
- Dugaan Penyiksaan Pemain Sirkus OCI, Komnas HAM Ungkap Fakta Ini