Dorong Pariwisata Berkelanjutan, Menpar Launching ISTA 2017
Sementara itu, entitas yang berhak mengikuti ISTA adalah para pemangku kepentingan dalam suatu destinasi pariwisata yang berkolaborasi dan memenuhi kriteria pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan. Hal ini khususnya bagi pengelola desa wisata, pengelola kawasan, Organisasi Tata Kelola Destinasi (Destination Management Organization/DMO), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Badan Otorita Pariwisata (BOP), yayasan, dan Perseroan Terbatas (PT).
Pendaftaran peserta ISTA 2017 dimulai sejak Mei sampai 30 Juni 2017. Hingga penutupan, telah terdaftar sebanyak 96 pengelola destinasi dari 43 kabupaten dan 23 provinsi di Indonesia sebagai peserta. Para peserta ini diseleksi pertama kali dalam desk evaluation.
Bagi peserta yang lolos tahap tersebut akan dijadikan nominator penerima ISTA 2017, kemudian para juri akan melakukan kunjungan lapangan (site visit) ke destinasi-destinasi nominator. Juri terdiri atas juri kehormatan dan juri yang beranggotakan para akademi serta praktisi yang memiliki kepakaran di bidang pariwisata.
Juri Kehormatan antara lain I Gede Ardika (mantan Menteri Pariwisata dan Kebudayaan), Mari Elka Pangestu (mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), dan Jonathan Parapak (mantan Sekjen Parpostel sekarang Rektor Universitas Pelita Harapan).
Sementara, jajaran juri terdiri dari Jatna Supriatna (Kepala Research Center for Climate Change Universitas Indonesia, Chair SDSN Indonesia, dan Co-Chair of SDSN Southeast AsiaUniversitas Indonesia), Muhammad Baiquni (Ketua Dewan Peneliti Puspar Universitas Gadjah Mada), David Makes (Direktur PT. TSS dan Ketua Tim Percepatan Ecotourism Kemenpar), Winda Mingkid (Wakil Dekan, Universitas Sam Ratulangi), Diena M Lemy (Kepala Sekolah Tinggi Pariwisata Pelita Harapan & Sekjen HILDIKTIPAR), Frans Teguh (Asdep Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata, Kementerian Pariwisata), dan Robby Adiwidjaja (Peneliti, Kementerian Pariwisata).
Selanjutnya dari nominator-nominator tersebut akan dipilih destinasi-destinasi terbaik per kategori, yaitu kategori Pengelola Destinasi Pariwisata, Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal, Pelestarian Budaya bagi Masyarakat dan Pengunjung, dan kategori Pelestarian Lingkungan. Selain itu juga akan dipilih satu destinasi sebagai juara umum, yaitu destinasi yang memperoleh nilai tertinggi di seluruh kategori.
Puncak acara ISTA yaitu seremoni pemberian penghargaan kepada para pemenang ISTA pada bulan September 2017 di Jakarta, bertepatan dengan rangkaian kegiatan Hari Pariwisata se-Dunia (World Tourism Day). "Para pemenang ISTA 2017 akan diikutsertakan pada ASEAN Sustainable Tourism Award (ASTA) tahun 2018," tutup Menpar Arief.(adv/jpnn)
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menginisiasi Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) 2017. Inilah ajang penghargaan yang mendorong penerapan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga