Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, AdaKami Siap Salurkan Dana Pinjaman Rp12 Triliun
jpnn.com, JAKARTA - AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA), memperkuat komitmennya dengan target proyeksi Rp12 triliun.
Dana tersebut siap disalurkan kepada 10 juta peminjam terdaftar, di mana 4 juta di antaranya merupakan pelaku ekonomi riil sepanjang 2021.
Sejak awal berdiri AdaKami telah berhasil menyalurkan pinjaman sampai dengan Rp 3,1 triliun, yang disalurkan kepada lebih dari 5 juta peminjam terdaftar.
“Memasuki 2021 ini kami ingin lebih banyak berkontribusi untuk memperkecil kredit gap antara masyarakat yang masih unbankable untuk bisa menjadi bankable. Melalui pemanfaatan fintech P2P lending, masyarakat yang masih unbankable bisa membangun portfolio yang cukup untuk ke depannya bisa menjadi bankable,” ujar Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega.
Memasuki tahun ketiganya beroperasi di Indonesia, AdaKami menyadari dinamika industri P2P lending lebih dari sekadar pemenuhan kebutuhan pinjaman atau dana, tapi lebih kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Di mana para penyelenggara P2P lending harus lebih peka dengan kebutuhan nasabah.
Sejalan dengan itu, AdaKami mengukuhkan komitmennya untuk mendukung perekonomian Indonesia dan inklusi keuangan dengan memperkenalkan positioning baru sebagai fintech yang menyediakan solusi bagi kebutuhan hidup para penggunanya.
AdaKami yang telah melalui proses rebranding, sekarang lebih siap untuk mendukung masyarakat Indonesia untuk bertumbuh dan meraih hidup yang lebih bermakna.
AdaKami mengukuhkan komitmennya untuk mendukung perekonomian Indonesia dan inklusi keuangan dengan memperkenalkan positioning baru sebagai fintech yang menyediakan solusi bagi kebutuhan hidup para penggunanya.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Prudential Indonesia Berdayakan Lebih dari 20 Juta Perempuan Cerdas Kelola Keuangan
- Kasus Pemilik Saham BPR Fianka Cairkan Deposito Nasabah, OJK Riau Bergerak
- ISACA Indonesia Dorong Penguatan Keamanan Digital dan Tata Kelola Teknologi
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Uang Nasabah BPR Fianka Hilang, OJK Diminta Tidak Abai