Dorong Penerapan e-Voting untuk Tekan Biaya Pemilu
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto menyatakan, penolakan atas pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung harusnya tidak dibarengi dengan mengganti sistemnya. Menurutnya, apabila ada permasalahan dalam pilkada langsung maka yang harus dilakukan adalah memperbaikinya.
“Misalnya, terkait biaya yang sangat mahal, money politic. Bukan menyelesaikan masalah tapi mengubah sistem, ini dilema palsu," kata Nico dalam diskusi "Jalan Berliku Perppu" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/12).
Menurut Nico, efisiensi dalam pelaksanaan pilkada sangat mungkin dilakukan. Yakni dengan cara menerapkan electronic voting (e-voting). Dia mengungkapkan, penerapan e-voting akan membuat biaya penyelenggaraan pemilu akan lebih murah.
"Penerapan e-voting bisa jauh lebih murah. Apalagi sebagian besar masyarakat sudah percaya dengan ATM . Pemilihan dengan ATM bisa," tuturnya.
Nico justru menilai sistem pemilu yang ada saat sudah bagus. Karenanya bila ada permasalahan, katanya, maka yang perlu dilakukan tinggal memperbaikinya saja.
Misalnya, dengan cara melakukan perbaikan terhadap pola rekrutmen supaya partai politik tidak dijadikan kendaraan politik. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan memperbaiki mengenai pelaksanaan kampanye.(gil/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Populi Center, Nico Harjanto menyatakan, penolakan atas pemilihan kepala daerah (pilkada) secara langsung harusnya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan
- Warga Jakarta Masih Ada Beli Air Bersih Pakai Jeriken, Ridwan Kamil Janjikan Hal Ini
- Poltracking Indonesia Jadi Lembaga Paling Akurat Berkat 5 Lapis Verifikasi Data
- Nadya Roihana: PKB Mengutuk Kekerasan di Pilkada Sampang
- Madas Nusantara Deklarasikan Dukungan untuk Pramono-Rano
- 3 Cawagub Tawarkan Kebijakan Menangani Banjir di Jakarta