Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor

Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima jajaran pengurus Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, di antaranya Ahmad SKJ dan Marfuah (Waketum), Asep Efendi (Sekjen), A. Toha Almansur (Wasekjen), dan Ahmad Syarifudin (Sekbid Kerja Sama) di Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet menekankan pentingnya program makan bergizi gratis yang digagas presiden terpilih Prabowo Subianto dalam mengatasi kelaparan dan malnutrisi di Indonesia.

Hal ini mengingat Indonesia berada di peringkat ke-77 dengan skor 17,6 berdasarkan laporan Global Hunger Index 2023 hasil kerja sama organisasi Welt Hunger Hilfe (WHH) dan Concern Worldwide.

Angka tersebut menunjukkan tingkat kelaparan di Indonesia berada pada level moderat atau sedang, namun sekaligus menempatkan Indonesia masih termasuk negara dengan indeks kelaparan tertinggi di ASEAN.

"Selain mengatasi kelaparan, program makan bergizi gratis juga bisa mengatasi berbagai permasalahan gizi buruk," kata Bamsoet seusai menerima jajaran pengurus Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) di Jakarta, Kamis (1/8).

Bamsoet menyebutkan pada tahun ini diperkirakan sekitar 6,5 persen dari populasi mengalami kekurangan gizi atau undernourished yang melibatkan kurang lebih 17,7 juta orang.

"Menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Asia Tenggara," ungkap Bamsoet.

Ketua ke-20 DPR itu mengingatkan persoalan pangan tidak bisa disepelekan.

Pada 2008 lalu, misalnya, dunia sempat mengalami krisis pangan global.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan pentingnya program makan bergizi gratis yang digagas, singgung peningkatan ketahanan pangan nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News