Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor

Dorong Peningkatan Ketahanan Pangan Nasional, Bamsoet: Jangan Bergantung Kepada Impor
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) saat menerima jajaran pengurus Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia, di antaranya Ahmad SKJ dan Marfuah (Waketum), Asep Efendi (Sekjen), A. Toha Almansur (Wasekjen), dan Ahmad Syarifudin (Sekbid Kerja Sama) di Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI.

Saat itu, Food and Agriculture Organization (FAO) mengestimasikan naiknya angka kelaparan global mencapai 40 juta jiwa.

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada tahun 2016 sebanyak 815 juta orang di dunia menderita kelaparan.

Jumlah tersebut sama dengan 11 persen populasi penduduk dunia.

Sementara itu, catatan akhir tahun 2022 menyajikan data krisis pangan yang memilukan.

Diperkirakan, sekitar 345 juta orang penduduk dunia mengalami kelaparan akut, di mana 19.700 orang di antaranya meninggal dunia setiap harinya.

"Artinya, setiap empat detik, tercatat satu orang meregang nyawa karena kelaparan," jelas Bamsoet.

Dia juga menekankan masa depan Indonesia bukanlah berada di pusat bisnis perkotaan, melainkan berada di desa sebagai penyedia utama pertanian.

Menurut Bamsoet, pandemi Covid-19 harusnya telah membuka mata semua pemangku kebijakan, mulai pemimpin daerah hingga pusat, untuk menyadari bahwa kedaulatan terhadap pangan harus diutamakan.

Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan pentingnya program makan bergizi gratis yang digagas, singgung peningkatan ketahanan pangan nasional

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News