Dorong Sosialisasi Mitigasi Bencana untuk Kurangi Risiko

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian Daerah Aliran Sungai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Muchamad Saparis Soedarjanto mengatakan bahwa mitigasi dan pendidikan kebencanaan penting sebagai upaya mengurangi dampak bencana.
"Saya kira sosialisasi itu perlu, agar masyarakat mampu menyiapkan diri terhadap bencana dan berkontribusi menurunkan risiko dampak dari bencana," ujar Muchamad Saparis pada seminar dalam rangka Dies Natalis XXX Pecinta Alam Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Kamis (27/2).
Saparis juga menjelaskan pentingnya tata kelola bentang alam untuk mengurangi risiko bencana. Menurutnya, pengelolaan yang baik juga berdampak besar meminimalisir risiko dampak bencana.
"Bencana itu hanya persepsi manusia, alam hanya mencari kestabilan semata," ucapnya pada seminar bertema Sumber Daya Alam vs Sumber Daya Manusia; Kebijakan Tanggap Bencana Dalam Pembangunan Nasional itu.
Seminar kali ini diikuti sekitar 850 orang peaerta. Terlihat hadir dalam seminar itu antara lain Dekan FEB UKI Juaniva Sidharta beserta jajarannya, Ketua Umum PALAMA FEB UKI Patrisius Dacosta, serta Ketua Dies Natalis PALAMA FEB UKI Julianti Souisa.(gir/jpnn)
Mitigasi dan pendidikan kebencanaan harus disosialisasikan secara masif sebagai upaya mengurangi dampak bencana.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- BNPB Sebut Kerugian Akibat Bencana Banjir di Jabodetabek Mencapai Rp 1,69 Triliun
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- 80 Rumah di Lombok Tengah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- TNI Salurkan 70 Boat Polyethylene untuk Bantu Penanggulangan Banjir di Bekasi