Dorong Temuan Proyek Aneh DPR Dilapor ke KPK
Senin, 13 Mei 2013 – 19:12 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku belum mengetahui mengenai proyek aneh soal renovasi di DPR. Proyek itu diketahui berdasarkan rilis yang disampaikan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA).
"Pertama bukan berarti pimpinan mengetahui itu. Jujur saya belum tahu," ujar Pramono di DPR, Jakarta, Senin (13/5).
Direktur Investigasi Dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi menyatakan DPR mempunyai proyek-proyek aneh pada tahun 2013, seperti penggantian conferensi system di ruang rapat paripurna II gedung Nusantara II sebesar Rp 18.800.014.000, penggantian mesin pendingin AC di gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 16.000.000.000, pengadaan Compressor Chiller AC Gedung Nusantara I DPR RI sebesar Rp 3.294.000.000, pemeliharaan alat pendingin sebesar Rp 8.177.000.000, pemasangan conference system ruang rapat Komisi I dan Komisi VIII serta portable sound system sebesar Rp 2.152.000.000, dan pergantian Trafo gedung DPR RI sebesar Rp 2.396.507.000. Alokasi anggaran untuk proyek-proyek aneh tersebut mencapai sebesar Rp 50 miliar.
Uchok mengatakan dalam lelang proyek tahun 2013 tersebut ada keanehan. Pasalnya, pemenang tender adalah peserta lelang dengan penawaran yang paling tinggi. Ia mencontohkan, proyek pergantian trafo Gedung DPR. Padahal sambung dia, pada anggaran 2011 atau pada audit BPK semester I tahun 2012, juga ditemukan pekerjaan penggantian trafo dengan harga HPS (Harga perkiraan sementara) sebesar Rp.2.091.106.000.
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengaku belum mengetahui mengenai proyek aneh soal renovasi di DPR. Proyek itu diketahui berdasarkan rilis
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional