Dosa Ultah
Oleh Dahlan Iskan
jpnn.com - Tidak. Saya tidak akan bisa. Apa yang pantas saya banggakan dari tulisan saya setahun terakhir. Yang terbit setiap hari itu.
Justru saya merasa bersalah. Begitu banyak yang tidak saya tulis. Soal politik dalam negeri. Soal ekonomi Indonesia. Soal caleg. Dan banyak lagi. Itu dosa kejurnalistikan saya.
Seharusnya jurnalis memberitahu masyarakat tentang siapa caleg kita. Latar belakangnya. Prestasinya. Kekurangannya. Secara netral.
Jurnalis menulis prestasi tanpa menjilat. Menulis cela tanpa menghujat. Seharusnya.
Saya juga merasa bersalah. Beberapa kali menulis prestasi bupati Banyuwangi. Azwar Anas itu.
Tetapi belum pernah menulis prestasi wali kota Surabaya. Bu Risma. Yang luar biasa itu. Yang jadi capres pun sangat layak.
Mestinya saya tidak boleh berasumsi seperti ini: kan semua orang sudah tahu prestasi Bu Risma.
Mengapa saya juga belum menulis prestasi wali kota Singkawang. Wanita Tionghoa itu. Bupati Kulon Progo. Yang dokter itu. Dan banyak lagi.