Dosen Gizi UI Ciptakan Biskuit untuk Bantu Balita Gizi Buruk
Sering Kehabisan Stok, Terpaksa Beli di Toko Sendiri
jpnn.com - Penelitian Dr Fatmah tentang makanan alternatif untuk anak kurang gizi tidak berakhir di laci meja kerja saja. Dia melanjutkan penelitian itu dengan menciptakan biskuit kurma yang diyakini bisa membantu balita kurus dan pendek.
Laporan M. Hilmi Setiawan, Jakarta
SELAIN berprofesi dosen ilmu gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, Dr Fatmah kini punya kesibukan yang cukup menyita waktu. Dia sekarang punya ’’perusahaan’’ biskuit hasil pengembangan lebih lanjut penelitiannya tentang kurma.
Maka, Fatmah pun mulai dikenal sebagai pengusaha UKM (usaha kecil dan menengah) di bidang makanan alternatif. Khususnya untuk konsumsi anak-anak di bawah lima tahun (balita) yang kekurangan gizi. Dia juga aktif mengikuti berbagai aktivitas yang terkait dengan pengembangan UKM di Jakarta.
Misalnya, yang dia ikuti di Carrefour Cempaka Putih, Jakarta, Kamis (20/11). Dengan bersemangat, Fatmah mengikuti pelatihan tentang pengawasan obat dan makanan serta pelatihan pemasaran online seharian penuh itu.
’’Pesertanya para pelaku UKM di Jakarta dan sekitarnya,’’ ujarnya ketika ditemui saat break pelatihan yang diprakarsai Pemerintah Provinsi DKI tersebut.
Fatmah mengaku senang mengikuti pelatihan-pelatihan pengembangan UKM agar usahanya di bidang biskuit kurma cepat berkembang. ’’Dengan biskuit ini, saya ingin membantu masyarakat yang memiliki balita kurang gizi. Sebab, biskuit ini baik untuk balita yang kurus dan pertumbuhannya lambat,’’ jelas perempuan kelahiran Jakarta, 23 November 1969, itu.
Fatmah lantas mengeluarkan empat varian biskuit kurma yang diproduksi masal sejak tahun lalu itu. Empat varian tersebut adalah Biskuit Temma (tempe dan kurma); Biskuit Catemma (tepung mocaf, tempe, dan kurma); Biskuti Bisma (tepung terigu dan kurma); serta Biskuit Caromma (tepung mocaf, tepung kacang koro pedang, dan kurma). Di stannya, dia menyertakan brosur-brosur promosi tentang keunggulan biskuit produknya itu. Yakni, selain mengandung gizi tinggi, jika dimakan secara rutin, biskuit kurma bisa menjadi makanan alternatif bagi anak balita.
Penelitian Dr Fatmah tentang makanan alternatif untuk anak kurang gizi tidak berakhir di laci meja kerja saja. Dia melanjutkan penelitian itu dengan
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408