Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan
Rabu, 30 November 2011 – 07:01 WIB

Dosen Mogok Ngajar, Mahasiswa Ngadu ke Dewan
"Kalau mahasiswa lain diberikan waktu kurang lebih dua bulan. Sedangkan kami, diberi waktu delapan hari. Ini sangat aneh, kok yayasan membuat kebijakan untuk mempersulit mahasiswa. Padahal kami yang membayar yayasan,"paparnya.
Lebih lanjut Yudha mengatakan, pergantian dosen yang dilakukan sangat tidak layak dengan ilmu keahlian. Dampaknya memicu banyak kasus fatal seperti mal praktek. Disisi lain, ada indikasi KKN dalam pembiayaan dana PKL maupun dana beasiswa. "Kampus kami juga tak aman. Kerap terjadi pencurian uang, helm, karbu motor dan handpone sehingga kerugian bisa mencapai jutaan rupiah,"tegasnya.
Yusran Silondae berjanji dewan akan memanggil pihak yayasan untuk mendengarkan keterangannya. Yusran memastikan hearing akan digelar Senin pekan depan. "aspirasi ini menjadi masukan positif dan kami akan tindak lanjuti. Ini menyangkut generasi penerus bangsa, harus diperjelas pihak yayasan,"katanya. (m1/awa/jpnn)
KENDARI - Ratusan mahasiswa dari Akademi Analis Kesehatan (AAK) milik Yayasan Bina Husada Kota Kendari, mengadukan kampusnya ke DPRD Sultra,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental