Dosen Muhammadiyah Penelantar Anak Itu Terancam Hukuman 20 Tahun

jpnn.com - JAKARTA - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya resmi menetapkan pasangan suami istri Utomo Permono dan Nurindria Sari yang diduga menelantarkan anak kandungnya sebagai tersangka kasus narkoba.
Hal itu salah satunya didasari dengan penemuan 0,58 gram narkoba jenis sabu-sabu saat polisi melakukan penggeledahan di rumah mereka di Perumahan Grand Citra, Cibubur, Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Eko Daniyanto menjelaskan, keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak Minggu (17/5) kemarin. “Untuk saat ini keduanya (Utomo dan Nurindria) sudah kami tetapkan sebagai tersangka atas kasus kepemilikan dan penggunaan narkoba," kata Eko dalam jumpa pers di Markas Polda Metro Jaya, Senin (18/5).
Eko menambahkan, keduanya sudah dijebloskan ke tahanan demi kepentingan penyidikan kasus tersebut. Surat penahanan sudah ditandatangani Eko. Dia mengungkapkan, keduanya dijerat pasal 112, 114 subsider 13 Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman penjara maksimal 20 tahun.
Seperti diberitakan, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia mengamankan keduanya karena diduga menelantarkan lima anaknya. Saat melakukan olah tempat kejadian perkara, tim menemukan banyak bungkus plastik kecil berserakan di kamar pasutri itu yang diduga narkoba jenis sabu-sabu.
Eko mengaku belum mengetahui secara pasti alasan keduanya mengonsumsi sabu. Namun, pihaknya menduga perbuatan keduanya menelantarkan anak karena efek dari penggunaan barang laknat tersebut. Sebagaimana diketahui, Utomo saat ini masih berstatus sebagai dosen aktif Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Muhammadiyah Cileungsi. (boy/jpnn)
JAKARTA - Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya resmi menetapkan pasangan suami istri Utomo Permono dan Nurindria Sari yang diduga menelantarkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Revisi UU Kejaksaan Menuai Pro dan Kontra, Pakar Sarankan Penundaan
- PSI: Ahok Seharusnya Jadi Whistle Blower Saat Masih Menjabat Komut
- Presiden Prabowo Perintahkan BNPB segera Tangani Banjir
- Penyidik KPK Menggeledah 2 Kantor di Lingkungan Pemkab Musi Banyuasin, Ini Hasilnya
- Gubernur Pramono Instruksikan Buka Pintu Air Manggarai
- Langkah Mendes Yandri Berhentikan TPP Dinilai Bukan karena Like and Dislike