Dosen Ungkap Penyimpangan Pendidikan di Unmul
Sabtu, 11 Juni 2011 – 15:12 WIB

Dosen Ungkap Penyimpangan Pendidikan di Unmul
"Itu kebijakan yang ngawur. Kalau beda SKS beda honor ngajar, baru betul," jelas Asnar.
Baca Juga:
Dikabarkan, uang transportasi ke Malinau sebesar Rp 18 juta, Tenggarong Rp 1,2 juta, Kembang Janggut Rp 3 juta, dan Tabang Rp 3,5.
"Pembayaran transpor dilakukan kontan. Anehnya tanda tangan di kwitansi bukan Surat Perintah Perjalanan Dinas atau SPPD," ungkapnya.
Kadang, lanjut dia, kuitansi tersebut kosong. Mau tak mau dia juga tanda tangan. Tak mungkin mengajar tanpa uang transportasi.
Malinau, ujar dia, menjadi daerah yang diperebutkan untuk mengajar. Melihat uang transportasi yang ditawarkan sangat besar dan yang mengajar hanya dosen-dosen yang masuk dalam anggota senat saja.
SAMARINDA- Dosen Universitas Mulamawarman (Unmul) Samarinda, Asnar mengungkapkan dugaan penyalahgunaan dana kerjasama antara Fakultas Ilmu Keguruan
BERITA TERKAIT
- Tingkatkan Daya Saing Dosen, UTB Gelar Sosialisasi Bareng Kepala LLDIKTI Wilayah IV
- Dukung Asta Cita, Universitas HKBP Nommensen Kolaborasi dengan BTN
- Sekolah Cahaya Rancamaya Wakili Jabar di Program SMA Unggul Garuda Transformasi 2025
- Usaha Felicia Putri Diterima Kuliah di Harvard University Bisa Dicontoh
- Prodi Manajemen dan Informatika Bahas Cara Membangun Ekosistem Digital HR yang Aman
- Soal Penjurusan di SMA, Mendikdasmen: Arahan Presiden Agar Dikaji Lebih Dalam