Dosen Ungkap Penyimpangan Pendidikan di Unmul
Sabtu, 11 Juni 2011 – 15:12 WIB
"Bahkan ada dosen yang bukan bidangnya mengajar di sana (Malinua, Red) karena dia senat," ungkapnya. Seperti, dosen Bahasa Inggris FKIP yang mengajar Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Pria berjenggot dan berkumis ini mengaku mendapat jadwal mengajar. Dengan jadwal mengajar antara 3 hingga 6 bulan sekali. Sedangkan honor mengajar Rp 1,6 juta per kelas. Jumlah SKS-nya pun, tidak sampai puluhan SKS.
"Saya ngajar di Grogot dan Tabang," paparnya.
Anehnya, kata Asnar, ada dosen yang mengajar sampai 30 SKS lebih. "Bayangkan, berapa kelas yang diajar dengan mahasiswa yang tersebar di beberapa daerah," ungkapnya.
SAMARINDA- Dosen Universitas Mulamawarman (Unmul) Samarinda, Asnar mengungkapkan dugaan penyalahgunaan dana kerjasama antara Fakultas Ilmu Keguruan
BERITA TERKAIT
- Kurikulum Merdeka Mengajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak
- Edutrip Pelindo: Kenalkan Dunia Kepelabuhanan kepada Para Siswa Pelayaran
- Pelindo Mengajar: SPSL Kenalkan Peran BUMN Bidang Kepelabuhanan dan Logistik ke Pelajar
- Kirim 865 Mahasiswa di PPG, Atma Jaya Berkomitmen Lahirkan Guru Profesional Indonesia
- Program ASABRI Literasi Untuk Indonesia Sukses Digelar
- Veda Praxis dan DIGITS Unpad Ungkap Kesenjangan Implementasi GRC di Indonesia