Dosen Ungkap Penyimpangan Pendidikan di Unmul
Sabtu, 11 Juni 2011 – 15:12 WIB
Padahal, tambah dia, satu dosen idealnya mengajar 12 SKS saja. Dengan begitu, dia menduga, ada kelas yang hanya didatangi, diminta paraf hadir, lalu dosen itu terbang lagi ke daerah lain. "Ini sumber daya manusia plastik namanya, dipaksakan sarjananya," lontarnya.
Selain itu, jelas Asnar, mahasiswa murni justru terbengkalai. Hanya diajar sekali atau dua kali pertemuan saja. "Saya pernah ditawari seperti itu dengan mahasiswa kualifikasi," katanya. Tapi, Asnar menolak, justru menambah jam belajar untuk memenuhi kebutuhan mahasiswanya.
"Kalau mahasiswa murni tahu, bisa demo mereka ini," katanya.
Menurut pengamatannya, dosen yang mendapat jatah banyak SKS ini adalah dosen yang masuk dalam pengurusan senat FKIP saja. "Yang mengajar kelompok lingkaran setan saja, seperti monopoli," bebernya.
Bahkan dosen yang terbilang baru, sudah mengajar puluhan SKS. Sedangkan dia sudah dua puluh tahun mengajar tak seperti itu.
SAMARINDA- Dosen Universitas Mulamawarman (Unmul) Samarinda, Asnar mengungkapkan dugaan penyalahgunaan dana kerjasama antara Fakultas Ilmu Keguruan
BERITA TERKAIT
- Kurikulum Merdeka Mengajak Orang Tua Lebih Dekat dengan Anak
- Edutrip Pelindo: Kenalkan Dunia Kepelabuhanan kepada Para Siswa Pelayaran
- Pelindo Mengajar: SPSL Kenalkan Peran BUMN Bidang Kepelabuhanan dan Logistik ke Pelajar
- Kirim 865 Mahasiswa di PPG, Atma Jaya Berkomitmen Lahirkan Guru Profesional Indonesia
- Program ASABRI Literasi Untuk Indonesia Sukses Digelar
- Veda Praxis dan DIGITS Unpad Ungkap Kesenjangan Implementasi GRC di Indonesia