Dosen Universitas Indonesia, Arman Johan, Ciptakan Software Pendeteksi Leukemia
Pemeriksaan Darah Cukup Hitungan Menit
Selasa, 25 Agustus 2009 – 06:44 WIB

Dosen Universitas Indonesia, Arman Johan, Ciptakan Software Pendeteksi Leukemia
Perangkat lunak itu sudah jadi. Dalam enam bulan terakhir dia berkutat dengan penelitian penggunaan perangkat lunak tersebut. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan di rumah sakit atau laboratorium. Tentu butuh waktu cukup lama dan biaya yang tak sedikit. Dengan perangkat lunak pengenal leukemia, pemeriksaan bisa dilakukan hanya dalam hitungan menit. "Biaya pembuatan software ini juga amat murah," kata Arman, yang ditemui di ruang kerjanya, Prodi Teknik Elektro UI, Depok, Kamis (20/8).
Lebih lanjut dia menjelaskan, kinerja perangkat lunak itu cukup mudah dengan peralatan yang amat sederhana. Komponennya terdiri atas mikroskop, kamera digital, dan komputer. Cara kerjanya, sampel darah diteliti dengan mikroskop yang dilengkapi kamera digital. Citra darah yang difoto secara otomatis dengan kamera digital itu dihubungkan ke layar komputer. Hasil foto berupa file image lantas diolah menggunakan program Matlab.
Proses pengolahan menggunakan teknik kecerdasan tiruan (artificial intelligence), sebuah teknik pembelajaran untuk membaca hasil darah tersebut. Arman menyebut, ada tiga metode dalam teknik kecerdasan tiruan. Yaitu, fuzzy logic, jaringan saraf tiruan (artificial neural network), dan hidden markov model.
Dia memilih menggunakan metode ketiga. "Hasilnya paling akurat," katanya. Sebuah metode yang mempelajari urutan perpindahan satu gelombang ke gelombang lain. "Dengan metode itu bisa diketahui urutan probabilitas kemunculan urutan gelombang," paparnya sambil menunjuk perangkat lunak komputernya.
Dari hasil pengolahan itu, citra darah diubah menjadi gambar melalui frekuensi gelombang. Gambar tersebut kemudian dibandingkan dengan database yang menyimpan berbagai golongan leukemia. Ada empat jenis leukemia dalam database. Setelah dibandingkan, diketahui apakah darah yang diperiksa itu termasuk jenis leukemia A, B, C, atau D. "Atau, sama sekali tidak menunjukkan penyakit darah itu. Cara kerjanya amat sederhana," ungkap pria yang mengajar sejak 1981 itu. Dalam penelitian itu, Arman menguji sampel darah lima orang yang didapat dari Fakultas Kedokteran UI.
Penderita leukemia yang terus bertambah mengetuk hati Arman Johan. Andai penyakit itu diketahui sejak dini, penderita bisa diminimalkan. Maka, dosen
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri