Doubletrack KA Jakarta-SBY Tuntas April
Namun secara pribadi Bambang menilai anggaran Rp 1.200 triliun sesuai hasil perhitungan Bappenas yang lebih beralasan (reasonable). Angka ini diyakini mengalami peningkatan dibandingkan realisasi dari Restra 2009 " 2014. "Tapi kan semuanya masih dihitung. Kalau kita lihat pasti ada kenaikan. Karena demand naik akibat ekonomi naik, orang dan barang yang dilayani naik. Jadi kecenderungannya akan naik," terangnya.
Pihaknya berharap peran pembiayaan swasta dan badan usaha milik pemerintah baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lebih besar lagi. "Untuk inrastuktur yang sifatnya komersial bisa diisi pembiayaan dari pihak swasta maupun badan usaha. Estimasi awal sekitar dua pertiga (dari total) masih dari pemerintah dan sepertiga dari swasta atau badan usaha," ucapnya.
Lima tahun sebelumnya, Bambang menilai, peran swasta dan badan usaha masih sangat kecil. Atas dasar itu perlu didorong bagaimana meningkatkan partisipasi dari pebisnis itu. "Ini nanti dibantu peran BUMN. Kita anggap BUMN sebagai badan usaha, itu bisa agak sedikit naik. Tapi ke depan, lima tahun ke depan peran badan usaha ini bisa swasta maupun negara, daerah, bisa lebih meningkat lagi," katanya.
Di tempat sama, ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN)," Chairul Tanjung (CT) mengatakan masalah transprotasi memang menjadi tantangan tersendiri karena berpotensi semakin kompleks. "Waktu itu visi Indonesia 2030, pada tahun itu akan menjadi kekutan lima besar ekonomi dunia dengan income USD 18 ribu. Saat itu 2007, tidak praktis semua orang Indonesia percaya kita akan masuk pada posisi ini," kisahnya.
Dilanjutkan hasil riset Mc Kinsey pada 2012 yang ternyata bicara tentang hal sama setelah lima tahun lembaga konsultan internasional itu melakukan riset sampai akhirnya memastikan Indonesia akan menjadi tujuh besar kekuatan ekonomi dunia. "Asumsi negara RI itu lebih baik dari yang lain. Sampai sekarang juga begitu," ucapnya.
Ditambah lagi dengan bonus demografi dengan rata-rata jumlah usia muda yang dominan, kata CT, produktifitas Indonesia akan semakin meningkat. Selanjutnya mulai terasa bahwa Indonesia sudah masuk dalam kategori Orang Kaya Baru (OKB). "Maka itu kenapa konsumsi deomsetik kita menjadi tulang punggung utama dari pertumbuhan ekonomi kita," ujarnya.
Dilihat dalam konteks global, kata bos grup CT Corp ini, Indonesia menunjukkan korelasi antara pendapatan yang meningkat dengan peningkatan kebutuhan transportasi atau perhubungan. "Itu terjadi juga di negara maju; jalan macet, parkir mahal. Dan pelan-pelan dia beralih ke trasnportasi umum. Dengan catatan transportasi umum juga semakin membaik," tegasnya.
Harus disadari, kata CT, masalahnya adalah dengan meningkatnya income per kapita, status sosial meningkat dan ekspektasi masyarakat terhadap servis oleh pemerintah juga meningkat. "Dulu saya nunggu bus 30 menit nggak marah. Kalau sekarang lewat dari lima menit saya marah. Karena pemerintah ngurus begini saja tidak cukup. Dulu bus datang nggak pakai AC nggak masalah. Sekarang nggak pakai AC marah lagi. Ekspektasi sudah berubah," paparnya. (gen)
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan rel ganda (double track) Kereta Api (KA) Jakarta"Surabaya tuntas pada akhir April ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kinerja BUMN Melesat di Tahun Ini, Dividen Tercapai 100% Senilai Rp 85,5 Triliun
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- MR. DIY Bakal Melantai di Bursa, Tawarkan Saham Mulai Rp 1.650
- Bintang Sempurna Meraih 3 Penghargaan di Asian Print Awards 2024
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi