DP Ringan Berakhir
DP Minimum Mulai Berlaku, Konsumsi Domestik Terancam Lesu
Minggu, 17 Juni 2012 – 09:30 WIB

DP Ringan Berakhir
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia, membenarkan bahwa tidak ada perubahan jadwal dari pemberlakuan aturan tersebut. Dipastikan tidak ada lagi DP sepeda motor seharga Rp 500 ribu. "Pemerintah tetap mau menjalankan, ya tidak apa-apa, kami patuh dan menjalankan aturan tersebut," ucapnya saat dihubungi secara terpisah.
Baca Juga:
Wiwie mengaku, seluruh perusahaan pembiayaan sudah mengoptimalkan tiga bulan masa transisi agar menjadi terbiasa. Pihaknya berharap tidak ada gejolak di pasar terutama penurunan penjualan kendaraan seperti diprediksi selama ini. "Di atas kertas kan memang market otomotif bisa turun 30 persen sampai 50 persen. Tapi ya kita lihat saja sebulan lagi atau bulan bulan mendatang," katanya.
Pemberlakuan DP minimum sebenarnya bukan hanya berlaku bagi perusahaan pembiayaan tapi juga kepada perbankan penyedia jasa kredit consumer baik itu produk otomotif maupun perumahan. Loan to Value (LTV) alias batas minimum pinjaman terhadap nilai produk dibatasi maksimal 70 persen dan jadwalnya diberlakukan mulai 15 Juni 2012 juga.
Meski begitu belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah khususnya Bank Indonesia (BI) terkait hal ini. Padahal beredar kabar bahwa rencana pemberlakuan batas minimum DP untuk kredit otomotif dan perumahan itu tidak jadi diberlakukan sesuai jadwal.
JAKARTA - Down Payment (DP) alias uang muka ringan untuk pembelian kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil, sudah benar-benar berakhir. Peraturan
BERITA TERKAIT
- Transaksi Antarbank Lewat ATM Bank DKI Kembali Aktif
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Manfaatkan Digitalisasi, PLN IP Sukses Jaga Keandalan Pasokan Listrik Selama Libur Lebaran
- Tingkatkan Pelayanan, Pegadaian Lakukan Pemeliharaan Sistem Aplikasi Pegadaian Digital
- Arus Balik, Grup MIND ID Kembali Sediakan 10 Titik Posko Mudik
- Seusai Lebaran 2025, Harga Cabai di Pasar KM 5 Palembang Makin Pedas