DPD Minta Presiden Soroti Kekerasan Ormas
Dalam Pidato Kenegaraan 16 Agustus Nanti
Selasa, 10 Agustus 2010 – 06:33 WIB
Karena itu, dia menegaskan, pemerintah harus mengambil peran. Sebagai pemilik kekuatan legal formal, pemerintah harus berada di depan dalam gerakan memecah dan melawan budaya politik preman tersebut. "Pidato SBY menjadi penting untuk mengingatkan polisi yang masih terkesan mengabaikan premanisme ormas selama ini," terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla setuju pembubaran ormas pelaku tindak kekerasan semacam FPI. Dia juga melihat, dalam beberapa kasus, polisi memang kelihatan seperti takut menindak ormas tersebut. "Jadi, bukan hanya mencegah, yang lebih penting lagi bagaimana mempersoalkan ormas itu," tandasnya.
Menurut Ulil, organisasi tersebut telah mengancam dasar negara di Indonesia. Yaitu, negara yang harus melindungi kebebasan dan keyakinan beragama sesuai dengan amanat konstitusi. "Karena itu, saya berharap pemerintah dan Presiden SBY memberikan pernyataan tegas soal ini. Pemerintah akan dapat popularitas jika dapat menyelesaikannya," tandas politikus muda NU tersebut. (dyn/c3/tof)
JAKARTA - Kekerasan yang dilakukan ormas dengan dalih agama telah menjadi keprihatinan bersama. Anggota Dewan Perwakilan Daerah I Wayan Sudirta berharap,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rustini: Tanpa Perempuan Bangsa, Tak Mungkin PKB Raih 16 Juta Suara
- Hitung Cepat Indikator: Supian Suri Unggul di 9 Wilayah Depok
- Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
- Dilaporkan ke MKD, Anggota DPR Penyebar Isu Cawe-Cawe Parcok Harus Buktikan Ucapannya
- Unggul di Quick Count, Ela Nuryamah Berterima Kasih Kepada Warga Lampung Timur
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok