DPD RI: Sistem Budi Daya Pertanian Indonesia Harus Mendukung Ketahanan Pangan
![DPD RI: Sistem Budi Daya Pertanian Indonesia Harus Mendukung Ketahanan Pangan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2020/02/11/komite-ii-dpd-ri-melakukan-kunjungan-kerja-dalam-rangka-pengawasan-atas-pelaksanaan-uu-22-tahun-2019-tentang-sistem-budi-daya-pertanian-berkelanjutan-di-makassar-sulawesi-selatan-selasa-112-foto-humas-dpd-ri-59.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah menargetkan tahun 2045, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Namun, hingga saat inimasih banyak kebijakan yang belum mendukung di sektor pertanian terutama di daerah.
Hal itu terungkap pada Kunjungan Kerja Komite II DPD RI dalam rangka Pengawasan Atas Pelaksanaan UU 22 Tahun 2019 Tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (11/2).
Wakil Ketua Komite II Hasan Basri mengungkapkan pada kunjungan kerja pengawasan ini, Komite II DPD RI mengumpulkan permasalahan-permasalahan terkait pelaksanaan budi daya pertanian berkelanjutan di daerah.
“Kami saat ini melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU Nomor 22/2019 Tentang Sistem Budi Daya Pertanian Berkelanjutan. Apa benar UU ini sudah dijalankan dengan baik dan kendala apa saja yang terjadi di daerah, kami perlu masukan dari stakeholder daerah, apa yang disampaikan pada saat ini menjadi catatan kami, akan kami bawa ke pusat," ungkap Senator asal Kalimantan Utara.
Di tempat yang sama, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan Sulawesi Selatan dikenal sebagai salah satu penyangga pangan nasional, dan mengapresiasi DPD RI memberikan perhatian terhadap permasalahan yang tekait pertanian.
"Daerah sudah bekerja maksimal dalam mendukung program pemerintah pusat, Sulawesi Selatan harus didukung oleh pemerintah pusat, jangan apa-apa harus izin pusat, bagaimana kami bisa mengangkat petani lokal kita masalah pengadaan bibit dan pupuk masih dalam pengendalian pemerintah pusat. Saat ini kami surplus padi dan kami berusaha agar produk pertanian lainnya juga bisa diangkat seperti kokoa, tujuannya agar kami bisa menjadi cadangan pangan paling tidak untuk wilayah Indonesia Timur, kami apresiasi DPD RI mendukung daerah membawa permasalahan ini ke tingkat pusat," kata Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Senada dengan itu, Senator Sulawesi Selatan Tamsil Linrung juga menyayangkan bahwa kebijakan seperti penangkaran benih dan pupuk masih harus bergantung pemerintah pusat.
"Sulawesi Selatan bukan hanya penyangga beras, tapi punya sektor potensi lain seperti peternakan juga. Sulawesi Selatan harus didukung menjadi lumbung pangan dan menjaga ketahanan pangan paling tidak untuk wilayah Indonesia Timur, sangat disayangkan jika masalah benih saja harus bergantung pada pusat, daerah bisa dan sanggup didorong untuk mandiri," jelasnya
Pemerintah menargetkan tahun 2045, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia. Namun, hingga saat inimasih banyak kebijakan yang belum mendukung di sektor pertanian terutama di daerah.
- Dukung Program Ketahanan Pangan Prabowo, Yayasan Kemala Bhayangkari Bikin Kolam Ikan di Panti Asuhan Bantul
- PPUU DPD RI Lakukan Kunjungan Kerja di Jatim, Nih Agendanya
- Dorong Pembentukan Kejati Papua Barat Daya, Senator PFM: Agar Penanganan Hukum Efektif & Efisien
- Bea Cukai Cirebon Lakukan Ini Demi Kelancaran Importasi Ratusan Bibit Domba dari Australia
- Komite I DPD Apresiasi Langkah Menteri Nusron Wahid Menyelesaikan Kasus Pagar Laut
- Kecelakaan Lalu Lintas Marak, Ning Lia: Berikan Sanksi Kepada Perusahaan Nakal