DPD Tunda Kehadiran di Rapat Paripurna MPR
DPR Kurangi Jatah Kursi DPD di Pimpinan MPR
Sabtu, 03 Oktober 2009 – 19:39 WIB
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menunda kehadiran dalam rapat paripurna MPR yang harusnya digelar malam ini. Alasannya, karena sistem paket dengan komposisi kursi pimpinan MPR dengan pola 4;1 membuat DPD merasa disingkirkan. Karena tetap ngotot porporsi 3;2, maka DPD telah menyiapkan skenario alternatif. DPD, lanjut La ode, telah menyiapkan sebuah paket pimpinan MPR bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). La Ode menyebutkan, paket alternatif tersebut akan mengusung nama Hidayat Nur Wahid. Meski demikian Lao Ode belum menyebut nama-nama lain yang akan diusung DPD dalam paket itu. "DPD hanya akan memberi ruang ke paket alternatif ini ke PKS dan PKB. Kalau ada teman-teman parpol dari DPR yang ingin gabung, kami welcome," sambungnya.
Wakil ketua DPD La ode Ida, menyatakan bahwa DPD hanya menunda kahadiran. "Sekali lagi hanya menunda kehadiran. Ini bukan boikot, tetapi melalui pertimbangan yang rasional," ujar la Ode dalam keterangan keada wartawan di pressroom DPR RI, Sabtu (3/10) petang.
Baca Juga:
Menurut La Ode, dasar pertimbangan DPD karena ada indikasi kuat bahwa proporsi kusri pimpinan yang akan diplot di MPR ternyata didominasi oleh DPR, yakni 4;1. Proporsi 4;1 itu, kata La ode, adalah kecenderungan yang diusung paket koalisi besar dimana DPD hanya mendapat satu kursi. Padahal, kata La Ode, DPD sudah mengambil sikap proporsi itu harusnya 3;2. "Ini harga mati," tandas La Ode yang didampingi anggota DPD lainnya seperti M Aksa Mahmud dan John Pieris.
Baca Juga:
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menunda kehadiran dalam rapat paripurna MPR yang harusnya digelar malam ini. Alasannya, karena sistem paket
BERITA TERKAIT
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Eiis Purwanti: KPU Rejang Lebong Tak Lakukan Hitung Cepat
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Bencana Terjadi Saat Pilkada, Bawaslu Rekomendasi PSU
- Habiburokhman Cap Hoaks Informasi Cawe-Cawe Parcok Pas Pilkada
- Sebegini Petugas KPPS yang Wafat pada Pilkada Serentak 2024