DPD Tunda Kehadiran di Rapat Paripurna MPR

DPR Kurangi Jatah Kursi DPD di Pimpinan MPR

DPD Tunda Kehadiran di Rapat Paripurna MPR
DPD Tunda Kehadiran di Rapat Paripurna MPR
JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menunda kehadiran dalam rapat paripurna MPR yang harusnya digelar malam ini. Alasannya, karena sistem paket dengan komposisi kursi pimpinan MPR dengan pola 4;1 membuat DPD merasa disingkirkan.

Wakil ketua DPD La ode Ida, menyatakan bahwa DPD hanya menunda kahadiran. "Sekali lagi hanya menunda kehadiran. Ini bukan boikot, tetapi melalui pertimbangan yang rasional," ujar la Ode dalam keterangan keada wartawan di pressroom DPR RI, Sabtu (3/10) petang.

Menurut La Ode, dasar pertimbangan DPD karena ada indikasi kuat bahwa proporsi kusri pimpinan yang akan diplot di MPR ternyata didominasi oleh DPR, yakni 4;1.  Proporsi 4;1 itu, kata La ode, adalah kecenderungan yang diusung paket koalisi besar dimana DPD hanya mendapat satu kursi. Padahal, kata La Ode, DPD sudah mengambil sikap proporsi itu harusnya 3;2. "Ini harga mati," tandas La Ode yang didampingi anggota DPD lainnya seperti M Aksa Mahmud dan John Pieris.

Karena tetap ngotot porporsi 3;2, maka DPD telah menyiapkan skenario alternatif. DPD, lanjut La ode, telah menyiapkan sebuah paket pimpinan MPR bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). La Ode menyebutkan, paket alternatif tersebut akan mengusung nama Hidayat Nur Wahid. Meski demikian Lao Ode belum menyebut nama-nama lain yang akan diusung DPD dalam paket itu. "DPD hanya akan memberi ruang ke paket alternatif ini ke PKS dan PKB. Kalau ada teman-teman parpol dari DPR yang ingin gabung, kami welcome," sambungnya.

JAKARTA - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) menunda kehadiran dalam rapat paripurna MPR yang harusnya digelar malam ini. Alasannya, karena sistem paket

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News