DPK Membeludak Nyaris Lima Kali Lipat Melebihi DPT
jpnn.com - JAKARTA - Jumlah pemilih yang masuk daftar pemilih khusus (DPK) di Jeddah, Arab Saudi membeludak pada pemungutan suara Pemilu 2024.
Jumlahnya nyaris lima kali lipat lebih tinggi dibanding pemilih yang tercatat dalam daftar pemilih tetap (DPT) di Jeddah.
DPK jumlahnya mencapai 9.576 pemilih sementara yang tercatat dalam DPT yang menggunakan hak pilihnya hanya 1.916 jiwa.
Hal itu diketahui saat proses rapat pleno rekapitulasi suara nasional berlangsung di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Jumat (1/3).
Saksi dari Partai Gerindra bernama Mariyatno Jamim mempertanyakan hal tersebut.
"Ini DPK-nya besar sekali lho. Mencapai 9.576 itu prosesnya bagimana sehingga lebih banyak DPK daripada (DPT), bahkan DPT DPTb pun lebih banyak DPK-nya," ujar Mariyatno.
Menanggapi hal tersebut Anggota PPLN Jeddah Siti Rahmawati mengatakan penyebabnya karena banyak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal yang menggunakan hak pilih saat pencoblosan Pemilu 2024.
Menurut Siti, TKI ilegal itu khawatir jika mendaftarkan diri dalam DPT akan ketahuan tidak berdokumen resmi sehingga dideportasi.
Jumlah daftar pemilih khusus membeludak dimana jumlahnya nyaris lima kali lipat melebihi DPT.
- Rommy Minta Pengurus Partai Tobat, Wasekjen PPP Bereaksi Begini
- Hadiri HUT ke-60 Golkar, Bamsoet Apresiasi Prabowo Dukung Perubahan Sistem Demokrasi
- Mardiono: Kader PPP Menyalahkan Kekurangan Logistik Pas Kalah Pemilu 2024
- Bawaslu Minta Masyarakat Segera Lapor Jika Menemukan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat
- Dari 442 Warga Binaan Rutan Tanjungpinang, 162 Orang Masuk DPT Pilkada di Kepri
- Simulasi Pemungutan Suara Libatkan Pemilih yang Terdaftar