DPKH Sebut Hewan Ternak yang Terjangkiti PMK Bertambah jadi Sebegini, Waspada!
jpnn.com, PROBOLINGGO - Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Probolinggo Yahyadi mengatakan jumlah hewan ternak yang terjangkiti penyakit mulut dan kuku (PMK) bertambah dari 143 ekor menjadi 203 ekor.
Dia menyebut angka tersebut berdasarkan laporan petugas teknis pertenakan.
"Ini harus diwaspadai," kata Yahyadi dalam rapat koordinasi Pengendalian dan Penanggulangan wabah PMK di ruang pertemuan UPT Puskeswan DPKH Probolinggo, Rabu (11/5).
Menurut dia, populasi sapi potong tersebar di 24 kecamatan, tetapi yang terindikasi sakit ada di tiga kecamatan, yakni Kuripan, Bantaran, dan Kecamatan Wonomerto.
Dia mengingatkan harus tetap waspada terhadap wabah tersebut.
Sebab, kata dia, penyebaran penyakitnya sangat cepat dan meluas mengikuti lalu lintas ternak dan produknya.
"Pengendaliannya sangat sulit," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, juga membutuhkan biaya besar, mulai dari pengobatan, vaksinasi serta operasional pengawasan lalu lintas ternak/produk hewan karena wabah PMK menimbulkan kerugian ekonomi sangat tinggi, seperti penurunan berat badan, harga jatuh, dan pemasaran tertutup.
DPKH Kabupaten Probolinggo mengatakan jumlah hewan ternak yang terjangkiti penyakit mulut dan kuku PMK bertambah menjadi 203 ekor.
- Ngobras: Kementan Menyerukan Mitigasi Wabah Penyakit Hewan
- Guru Besar Unila Apresiasi Cara Kementan Menyiapkan Bahan Baku Obat dan Vaksin Hewan
- Wamentan Harvick Minta Kualitas Produksi Semen Beku Ditingkatkan, Ini Tujuannya
- Daging Pencurian
- Daging Murah
- Menjelang Ramadan, Anak Buah Heru Pastikan Hewan Ternak Bebas PMK dan Flu Burung