DPP Golkar Soal Desakan Munas Dipercepat: Jangan Terburu-buru
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar (PG) Ace Hasan Syadzily, meminta kader-kader partai tidak buru-buru mendesak percepatan musyawarah nasional (munas).
Ace menjelaskan berdasar ketentuan anggaran dasar / anggaran dasar (AD/ART), munas digelar Desember 2019.
"Jadi, kami minta jangan terburu-buru, ikuti aturan main dan (aturan main) itu ada di dalam AD/ART," kata Ace di gedung DPR, Jakarta, Rabu (19/6).
Menurut Ace, kalau terburu-buru dan menabrak aturan, maka nanti konsolidasi partainya menjadi terganggu. Karena itu, dia meminta semua kader partai berlambang pohon beringin itu tetap konsentrasi untuk menuntaskan agenda-agenda, baik itu di pusat dan daerah. "Agenda sangat penting," tegasnya.
BACA JUGA: Atep dkk Makin Mantap Tatap Laga Kontra Persis Solo
Dia mencontohkan misalnya sidang sengketa hasil pemilu di Mahkamah Konstitusi, penetapan pimpinan DPRD kabupaten/kota, dan provinsi yang baru. Bahkan di tingkat nasional juga ada penetapan pimpinan DPR, alat kelengkapan dewan dan lainnya.
"Dari situ kemudian kita bicara munas," jelasnya.
Wakil ketua Komisi VIII DPR itu menjelaskan pada prinsipnya masih sangat terbuka bagi siapa pun yang ingin maju sebagai calon. "Banyaklah kader-kader Golkar yang bagus-bagus," ujarnya. "Prinsipnya pemilihan harus dilakukan secara terbuka dan demokratis," tambahnya. (boy/jpnn)
Ketua DPP Partai Golkar (PG) Ace Hasan Syadzily, meminta kader-kader partai tidak buru-buru mendesak percepatan musyawarah nasional (munas).
Redaktur & Reporter : Boy
- Ada Dukungan KIM Plus kepada Pram-Doel, Golkar Jaksel Solid Memenangkan RIDO
- Kader Golkar Ingatkan Semangat Aji Assul untuk Memperbaiki Kekurangan Rezim Matakali
- Legislator Golkar Berharap Indonesia Lepas dari Middle Income Trap Lewat Hilirisasi Nikel
- Ikhtiar Ijeck untuk Sumut: Perjuangkan Infrastruktur, Pariwisata, dan Ketahanan Pangan
- Gubernur Lemhannas: Nilai-Nilai Kebangsaan Sebagai Upaya Antisipasi Tantangan Geopolitik
- Fraksi Golkar DPR Segera Proses PAW Anggotanya yang Masuk Kabinet Prabowo