DPP KNPI Potong 35 Hewan Kurban

jpnn.com, JAKARTA - Hari raya Iduladha 1441 Hijriah tahun ini dilaksanakan dalam kondisi pandemi COVID-19. Berbagai aspek kehidupan merasakan dampaknya, terutama sektor ekonomi.

Di tengah wabah ini, ibadah kurban akan lebih bermakna dan terasa bagi masyarakat ekonomi lemah. Banyak masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya karena harus kehilangan mata pencarian.

Untuk itu, DPP KNPI menggelar kegiatan Kurban Bersama Pemuda, yaitu mengumpulkan hewan kurban dari pengurus dan donatur untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Bagi KNPI, ibadah kurban merupakan momentum kaum muda membuktikan kepekaan sosial dan kepedulian kepada masyarakat. Kurban semakin memberikan kesadaran bahwa harta yang dimiliki bukanlah mutlak milik sendiri, di dalamnya terdapat hak orang lain. Harus disadari bahwa sesungguhnya hakikat memberi adalah menerima," ujar Sekjen DPP KNPI Addin Jauharudin, Sabtu (1/8).

Di tengah situasi sulit akibat pandemi Covid-19 ini, ibadah kurban mempunyai nilai dan dampak ekonomi yang sangat besar.

“Kurban tidak hanya soal ibadah namun mengandung manfaat ekonomi masyarakat, terutama dalam masa pandemi seperti saat ini. Kurban, bukan hanya perihal ritual yang dikerjakan selama satu hari dalam setahun, tapi kurban memikirkan bagaimana hewan itu dibeli, bagaimana dia dikumpulkan, bagaimana nasib petani-petani dan peternak. Ini akan menarik semua, dari mulai booth-boothnya, menyediakan lahannya, kemudian menyewakan. Ini salah satu cara kita menggerakkan ekonomi umat, dan ini yang diinginkan oleh agama," tuturnya.

Ketua Harlah, Pio Bria menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Harlah KNPI ke-47.

"Pada Harlah KNPI ke 47 kami membuat rangkaian acara, mulai dari pembagian sembako, diskusi webinar dan hari ini kami melaksanakan adalah kurban,”ujarnya