DPP KNPI: Usut Tuntas Praktik Kotor di Pelabuhan Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Praktik pungutan liar alias pungli di pelabuhan penyeberangan se-Indonesia masih terus terjadi.
Hal itu dialami langsung oleh rombongan DPP KNPI yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Bakauheni Lampung menuju Pelabuhan Merak-Banten, pada Senin (5/8/2024) dini hari.
Salah satu Ketua DPP KNPI Adi Solihin menjelaskan dirinya bersama rombongan yang menggunakan kendaraan Bigbus dengan Nopol B 7058 TGD mengalami dan melihat langsung praktik jahat itu.
Solihin pun menuturkan peristiwa itu berawal saat mereka tiba di area Pelabuhan Bakauheni pukul 23.00 WIB.
Mereka menggunakan E-tiket dan mengantre di antrean kapal penyebrangan express dengan tarif penyebrangan sebesar Rp 2.015.982.
Ketika memesan E-tiket tertulis bahwa penyeberangan pada pukul 23.30 masih tersedia quota 10 unit kendaraan golongan VIA.
Namun, mereka yang tiba di pelabuhan 30 menit sebelum jadwal penyeberangan tidak bisa menyebrang pada jadwal penyebrangan yang tertulis di E-tiket dengan alasan sudah full.
"Kami tertunda di jam 00.30, tetapi di jam 00.30 kami tertunda lagi, sedangkan kami melihat beberapa unit bigbus yang baru beberapa menit tiba di pelabuhan, bisa langsung menaiki kapal penyebrangan, kami menduga bus tersebut memberikan pungli pada petugas sehingga mereka mendapat fasilitas untuk mendapat jadwal penyebrangan lebih cepat," katanya.
Praktik pungutan liar alias pungli di pelabuhan penyeberangan se-Indonesia masih terus terjadi.
- DPP KNPI: Pemuda Mitra Strategis Pemerintah untuk Mewujudkan Swasembada Energi dan Pemanfaatan EBT
- KNPI Ajak Seluruh Pemuda Bergerak Mewujudkan Indonesia Emas 2045
- Pilkada Sumsel 2024, Eddy-Riezky Janji Hapus Pungli di Sekolah
- PTSL Dijadikan Lahan Pungli, Kades di Serang Rugikan Warga Ratusan Juta Rupiah
- Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ketum KNPI Sampaikan Harapan Kepada Menpora Dito
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene