DPP Partai Golkar Tidak Takut Ancaman DPD II
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan ancaman Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat II Partai Golkar yang tidak akan mendukung Aburizal Bakrie sebagai calon presiden karena DPD II tidak ikut dalam Rapimnas Golkar pada 22 -23 November 2013, tidak perlu dikuatirkan.
“Kami tidak khawatir karena yang ribut orangnya itu-itu juga. Kami terbiasa dengan serangan seperti itu. Di satu sisi, DPD II memang ujung tombak peraih suara. Tapi yang penting itu suara rakyat," kata Nurul Arifin di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis 14/11).
Lagipula lanjut Nurul, kalau DPD II itu mandul dan tidak bekerja, akan berpengaruh kepada mereka juga. Mereka, kata Nurul, sebagian besar juga caleg. "Jadi tidak mungkin mereka menggembosi diri mereka sendiri,” tegas Nurul.
Dikatakannya, Partai Golkar memang seperti itu. Ketika baru ada pencalonan, semuanya menjadi ribut. "Tapi ketika itu sudah menjadi keputusan maka mereka akan bersatu dan bekerja untuk satu tujuan. Memang begitulah demokrasi di Partai Golkar, tapi kalau sudah diputuskan semuanya juga akan ikut,” ungkapnya.
Partai Golkar akan mengadakan Rapimnas di Jakarta mulai tanggal 22-23 November 2013 ini. Pesertanya adalah DPP, DPD I dan ketua-ketua organisasi sayap dan organisasi pendiri seperti Kosgoro, MKGR dan Soksi serta organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan Partai Golkar dan juga akan dihadiri perwakilan negara-negara sahabat. (fas/jpnn)
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan ancaman Dewan Pengurus Daerah (DPD) tingkat II Partai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Di Hadapan Perwakilan Parlemen India, Waka MPR Tegaskan Ingin Atasi Krisis Iklim
- Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
- Pemerintah Gencar Berantas Judi Online, Ratusan Ribu Konten Diblokir
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Akan Ada Guru PPPK yang Mengajar di Sekolah Swasta
- Prabowo Bukan Omon-Omon! Anggaran Kesejahteraan Guru Naik Rp 16,7 T
- Cerita Saksi di Sidang Kasus Korupsi Timah, Mengaku Pernah Ditolong Harvey Moeis