DPP PDIP: Perjuangan Maryanto Merepresentasikan Wong Cilik
jpnn.com, BEKASI - Ketua DPP PDI Perjuangan Sukur Nababan menyebut dinamika politik khususnya untuk memperoleh kekuasaan saat ini sangat membuat miris.
Pernyataan itu dia ungkapkan di sela-sela konsolidasi memenangkan paslon nomor urut tiga pada Pemilu 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Bekasi.
Dia menjelaskan saat ini dalam pemberitaan atau medsos, warga dipertontonkan praktik-praktik yang dinilai kurang arif dan bijaksana.
Menurut Sukur, daya juang, daya tahan, dan daya gedor perlu dimiliki seorang atau calon pemimpin. Dia menekankan, dalam hidup, sebuah proses itu penting.
"Seperti Pak Maryanto tukang bakso, warga negara pejuang, mulai asongan, lalu dorong gerobak, sampai punya kios dan tentu saja setelah urusan hidupnya selesai dia itu mau membangun bangsanya," kata dia kepada wartawan, Rabu (10/1).
Dia menyebut harusnya calon pemimpin tidak berposisi apalagi punya kecenderungan mengambil jalan instan.
Padahal bangsa ini dibangun penuh dengan perjuangan, begitu pun pendiri bangsa dalam upaya menduduki jabatan, itu semata-mata demi kepentingan rakyat. Bukan golongan apalagi keluarga atau dinasti.
"Kami memberikan ruang seluas-luasnya dan PDI Perjuangan tempatnya berjuang. Mas Yanto atau Maryanto ini berjuang dan tidak mengandalkan orang tuanya," ujar dia.
Perjuangan Maryanto, salah satu tukang bakso yang juga caleg PDIP merepresentasikan wong cilik.
- Kesejahteraan Umum Tercapai Melalui Pola Hidup Sehat, Hasto: Bukan ke AS Beli Roti Rp 400 ribu
- Prabowo Janji Tak Intervensi Pilkada, Ronny: Kader PDIP Jangan Ragu Sikat Aparat Nakal
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta
- Hadir Konsolidasi PDIP di Yogya, Hasto: Pilkada Momentum Mengubah Peta Politik
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Konsolidasikan Kader di Surabaya, Sekjen PDIP Sebut Risma-Hans Bawa Misi Perubahan