DPR Ajukan Tiga Pilihan Penyelenggaraan Unas
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 06:06 WIB
JAKARTA - Polemik ujian nasional (unas) masih berlanjut. DPR melalui panitia kerja (panja) unas memberikan tiga pilihan pada Kementerian Pendidikan Nasional (kemendiknas) untuk pelaksanaan unas tahun depan. Ketua Panja Unas Rully Chairul Azwar mengungkapkan, opsi pertama unas tetap berjalan seperti tahun sebelumnya. Fungsinya sebagai penentu utama kelulusan siswa. "Tapi konsekuensinya, nanti unas tetap akan jadi kontroversi di masyarakat," terangnya dalam Lokakarya unas di Jakarta, kemarin. Sementara itu, kata dia, titik lemah unas yang dihadapi dilapangan antara lain terkait standar mutu pendidikan antar daerah yang belum sama. "Perbedaan mencolok dalam ruang kelas, guru, sarana dan prasarana pendidikan di wilayah perkotaan dan pedesaan," katanya.
Usulan kedua dari panja, lanjut Rully, yakni berjalannya unas disertai dengan syarat adanya penyempurnaan terhadap potensi kecurangan, pengawasan, dan memperbaiki kualitas standar mutu pendidikan. "Cuma bagaimana mencari solusi terhadap formula unas di daerah yang Standar Pelayanan Minimun (SPM) nya rendah," katanya.
Baca Juga:
Terakhir, legislator dari partai Golkar itu mengusulkan penyelenggaraan unas dilakukan hanya untuk pemetaan standar mutu satuan pendidikan. Artinya unas tidak lagi sebagai penentu kelulusan siswa. "Sulit mengevaluasi mutu pendidikan nanti, sebab tidak ada standar yang baku secara nasional," terang Rully.
Baca Juga:
JAKARTA - Polemik ujian nasional (unas) masih berlanjut. DPR melalui panitia kerja (panja) unas memberikan tiga pilihan pada Kementerian Pendidikan
BERITA TERKAIT
- Mengenal Jurusan Keperawatan, Ini Prospek Karier dan Peluangnya di Masa Depan
- Bea Cukai Membekali Ilmu Kepabeanan Kepada Puluhan Pelajar SMK di Daerah Ini
- Babak Final Spelling Bee Competition Besutan EF Kids & Teens Digelar Minggu Depan
- Puluhan Tahun Digaji Seadanya, Guru Honorer di Jawa Barat Menjerit
- Bantu Siswa di Kaldera Toba, PGTS dan GO Buka Program Bimbel Persiapan Masuk PTN 2025
- Mitigasi Inklusif Kolaboratif Organisasi Jadi Model Ideal Hadapi Bencana Nonalam Pandemi