DPR Ancam Impeachment Presiden
Dinilai Ambil Untung dari Penjualan Premium
Rabu, 04 Maret 2009 – 09:00 WIB

DPR Ancam Impeachment Presiden
JAKARTA - Popularitas Presiden SBY kembali digoyang dengan ancaman impeachment. Gara-gara pemerintah mendapat keuntungan dari penjualan premium per Desember 2008 dan Januari 2009, sebanyak 20 wakil rakyat lintas fraksi di DPR mengusulkan hak menyatakan pendapat. Mereka menilai, presiden telah melanggar UU No 41/2008 tentang APBN 2009. Karena sudah tidak disubsidi, imbuh Alvin, pemerintah mendapat keuntungan Rp 1,24 triliun per 20 Desember 2008 dan Rp 2,06 triliun per Januari 2009. Jadi, total keuntungan penjualan premium mencapai Rp 3,3 triliun. "Ini masih bisa bertambah," cetus legislator FPAN itu. Sebab, sampai masa persidangan DPR ditutup, kemarin DPR belum mengesahkan APBN Perubahan 2009.
Koordinator pengusul Alvin Lie mengatakan, UU APBN mengatur premium masuk kategori BBM bersubsidi. Bahkan, sudah tersedia alokasi subsidi Rp 44,74 triliun pada 2008 dan Rp 14,4 triliun pada 2009.
"Kenyataannya, harga jual premium tidak disubsidi sejak akhir 2008," kata pemilik nama lengkap Alvin Lie Ling Piao itu setelah menyerahkan usul hak menyatakan pendapat kepada Ketua DPR Agung Laksono di gedung DPR Selasa (3/3). Turut mendampinginya, M. Idris Luthfi (FPKS) dan Nizar Dahlan (FBPD).
Baca Juga:
JAKARTA - Popularitas Presiden SBY kembali digoyang dengan ancaman impeachment. Gara-gara pemerintah mendapat keuntungan dari penjualan premium per
BERITA TERKAIT
- Mensesneg Terima 9 Tuntutan BEM SI yang Satu Isinya Tolak Cewe-Cawe Jokowi
- KPK Tahan Hasto, Ronny PDIP Singgung Izin Hakim Praperadilan
- Mbak Ita Ditahan Saat Warga Semarang Sambut Pemimpin Baru, Agustina Merespons Begini
- Farhan-Erwin Langsung Fokus Penanganan Sampah di Kota Bandung Setelah Dilantik
- Demo Mahasiswa di Patung Kuda, Spanduk Tolak Asas Dominus Litis Bertebaran
- Dukung Kesejahteraan Nelayan, Kitabisa, Aruna, dan Yayasan Ini Lakukan Kolaborasi