DPR Apresiasi Langkah Menteri Bahlil Tangani Masalah Rempang
Terlebih, komitmen investasi di lokasi tersebut cukup besar nilainya, mencapai US$ 11,6 miliar atau sekitar Rp 174 triliun.
Buat Darmadi, pertemuan dengan investor itu sangat penting untuk menjaga confidence (kepercayaan) investor.
Sebab, konflik di Pulau Rempang ini sedikit banyaknya berpengaruh pada citra investasi bagi Indonesia.
“Seberapa jauh kita bisa menciptakan confidence kepada investor? Kalau begini-begini terus, nanti investor tidak akan datang. Nanti target bapak (investasi tahun 2023) Rp 1.400 triliun bisa-bisa susah terpenuhi,” ucapnya.
Untuk itu, dia berharap Menteri Bahlil dapat menjelaskan strateginya meyakinkan investor luar negeri. Karena masalah Rempang ini berdampak besar kepada image Pemerintah Indonesia, terutama soal investasi.
Darmadi menuturkan publik ingin konflik di Pulau Rempang ini menghadirkan kepastian bagi investasi sehingga Indonesia ini tidak mudah diprovokasi oleh hal-hal destruktif yang bisa merusak confidence investor.
“Nah, strategi dari Kementerian Investasi seperti apa untuk memulihkan persepsi investor terhadap iklim investasi di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Abdul Wahid tidak begitu mepermasalahkan besaran nilai investasi di Pulau Rempang yang sempat dipertanyakan publik.
Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto mengapresiasi langkah konkret dan gerak cepat Menteri Bahlil dalam menangani investasi di Pulau Rempang.
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Mendiktisaintek Ogah Ikut Campur Urusan Bahlil dan UI
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya