DPR Apresiasi Permintaan Maaf Belanda
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengapresiasi rencana pemerintah Belanda meminta maaf atas aksi pembantaian Rawagede di Jawa Barat dan Westerling di Sulawesi Selatan. Menurutnya, permintaan maaf ini menunjukan sikap yang baik dalam rangka menjalin hubungan yang lebih erat.
Hasanuddin mengatakan, sikap Belanda itu dapat dijadikan sebagai pembelajaran di Indonesia untuk menyelesaikan masalah pelanggaran HAM pada masa lalu. "Kasus Rawagede terjadi akibat Belanda membunuh masyarakat yang bukan tentara Indonesia," katanya di DPR, Jakarta, Senin (2/9).
Dia tidak mempermasalahkan pihak Belanda yang baru meminta maaf sekarang. "Saya kira tidak ada kata terlambat," kata politikus PDI Perjuangan itu.
Sikap senada juga disampaikan anggota Komisi I DPR Hayono Isman. "Saya beri apresiasi. Ini penting bagi Indonesia," kata Hayono.
Menurut dia, masalah kekerasan pasti akan menyakitkan hati rakyat dan menyinggung kehormatan. Karena itu, para pelaku kekerasan harus meminta maaf.
"Keharusan minta maaf kepada siapapun bagi presiden dan negara yang melakukan kekerasan. Indonesia juga sama kalau melakukan kekerasan di Timor Timur juga harus minta maaf. Jiwa besar meminta maaf," kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat ini.
Seperti diketahui, Belanda yang akan meminta maaf atas kejahatan yang dilakukan negara itu saat menyerang Indonesia pada 1945-1949. Belanda juga akan memberikan kompensasi sebesar 20 ribu euro atau setara Rp 280 juta kepada 10 janda korban pembantaian.
Selama kurun waktu 1945-1949 setidaknya terjadi dua kasus pembunuhan massal. Kedua kasus itu adalah kasus pembantaian di Rawagede, Jawa Barat, dan pembantaian oleh kelompok Westerling di Sulawesi Selatan. Dalam kedua kasus itu, ribuan warga Indonesia tewas di ujung bedil tentara Belanda. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin mengapresiasi rencana pemerintah Belanda meminta maaf atas aksi pembantaian Rawagede di Jawa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak