DPR Bakal Panggil BRIN dan BMKG Seusai Heboh Informasi Badai pada 28 Desember
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyebut legislatif bakal memanggil perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyusul perbedaan informasi dua lembaga soal ada badai terjadi di Jabodetabek, Rabu (28/12).
Diketahui, BRIN sebelumnya mengungkapkan di Jabodetabek terjadi badai, sedangkan BMKG hanya menyebut hujan lebat di Jabodetabek pada hari ini.
Menurut Dasco, legislatif memanggil perwakilan kedua lembaga agar BRIN dan BMKG agar bisa menyinkronkan data sebelum menyampaikan informasi ke publik.
"Jadi, biar kedua lembaga ini saling mengintegrasikan data sebelum kemudian melemparkan ke masyarakat," kata Ketua Harian Partai Gerindra itu ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Menurut Dasco, upaya menyinkronkan data menjadi penting agar BRIN dan BMKG tidak melempar informasi yang memunculkan kekhawatiran berlebih di masyarakat.
"Jadi, masyarakat yang waswas karena cuaca, tidak tambah waswas karena pernyataan yang mirip, tetapi agak berbeda," lanjut pria bergelar profesor itu.
Meski begitu, Dasco tetap mengingatkan publik ke depan bisa lebih berhati-hati dalam beraktivitas di tengah potensi cuaca ekstrem.
"Kami mengimbau kepada masyarakat tanggal 28 sampai 30 Desember memang sedapat mungkin mengurangi kegiatan di luar rumah," katanya. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco mengatakan pemanggilan kepada perwakilan BRIN dan BMKG.
Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Cuaca Hari Ini: Hujan Berpotensi Mengguyur Mayoritas Kota Besar di Indonesia
- 5 Berita Terpopuler: Cermati 11 Ketentuan KepmenPAN-RB 634 soal Honorer TMS & Belum Melamar, Ada Jabatan yang Disorot
- H-5 Nataru, ASDP Ingatkan Pengguna Jasa Mempersiapkan Perjalanan dengan Matang
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas