DPR Curigai Motif Hibah Amerika

DPR Curigai Motif Hibah Amerika
DPR Curigai Motif Hibah Amerika
Menurut Rieke Pitaloka, walau hibah itu disebut sebagai bagian dari program kementerian, namun hal itu tak benar-benar terjadi. "Sebab dana hibah langsung digelontorkan kepada LSM-LSM itu tanpa melalui Kementerian Kesehatan," katanya.

Menurutnya lagi, rencana dan pelaksanaan hibah itu sendiri tak pernah dibahas dan bahkan belum mendapat persetujuan DPR seperti disyaratkan Undang-undang. Bahkan, tegasnya, disampaikan di Komisi IX juga tidak dan baru kali ini dibahas. "Itupun setelah anggaran cair. Kriteria pemberian itupun tak jelas. Karena kalau kita cek satu-persatu daerah yang diberi dana itu, sebetulnya bermasalah juga dari sisi tata kelola kesehatan," katanya.

Ia pun memertanyakan, apa kompensasi dari bantuan sebanyak itu.  "Apalagi pemerintah tidak dilibatkan langsung, bagaimana mekanisme pengawasannya? Data apa yang "ditukar" demi uang itu?" katanya tak habis pikir.

Rieke mengakui bahwa kecurigaan DPR itu berdasar pada pengalaman operasional laboratorium kesehatan AS, Namru, di Indonesia. Laboratorium itu awalnya ditujukan untuk membantu penanganan wabah demam berdarah di Indonesia.

JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Rieke Diah Pitaloka, mencurigai motif pemberian dana hibah oleh Amerika Serikat kepada Indonesia senilai 28 juta

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News