DPR Desak Bank BUMN Turunkan Suku Bunga Kredit
Senin, 13 Februari 2012 – 21:21 WIB
Ditambahkannya, sudah seharusnya bank pemerintah menjadi pionir dalam penurunan bunga yang harus dibayar masyarakat. Terlebih lagi, kata Marzuki, sebuah bank memiliki banyak komponen yang dapat digunakan untuk menekan besarnya suku bunga pinjaman, seperti dari biaya operasional, cost of fund, atau memangkas overhead cost yang tak perlu.
Baca Juga:
"Biaya operasional bank di Indonesia ini masih terlalu tinggi. Bank luar negeri saja bisa memberikan bunga yang sangat rendah hanya satu persen sampai dua persen," katanya.
Marzuki justru heran melihat polemik tentang tiadanya kesepakatan antara pemerintah dengan bank BUMN terkait Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dia berharap pemerintah mengambil langkah tegas terhadap manajemen bank-bank pemerintah yang dinilai menghambat program pembangunan nasional.
Marzuki yang pernah menjadi salah satu durektur di BUMN itu mengatakan, kebijakan pemerintah untuk memberikan fasilitas pembiayaan perumahan bagi masyarakat kalangan bawah dengan bunga yang rendah, sebenarnya sangat rasional. Sayangnya, bank-bank BUMN yang dijadikan rekanan penyaluran FLPP justru tidak menangkap niat baik pemerintah.
JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie mengkritik bank-bank BUMN yang selalu membanggakan keuntungan hingga triliunan rupiah. Sebab, di balik keuntungan
BERITA TERKAIT
- Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek jadi Beban Baru Bagi Peritel
- Kementerian Bappenas Beberkan Berbagai Persiapan Menuju World Expo 2025 Osaka
- Rumah BUMN SIG Dukung UMKM Populerkan Sirop Buah Kawista Khas Rembang
- Jasa Raharja Raih Penghargaan di Ajang 5th Indonesia Top Insurance Award 2024
- Bea Cukai Gelar Monitoring untuk Pastikan Stabilitas Harga Jual Eceran Hasil Tembakau
- PT Lautan Natural Krimerindo Resmikan Proyek Solar Panel