DPR Desak Izin Exxon Dicabut
Rabu, 10 Juni 2009 – 16:15 WIB
JAKARTA- Ketidakmampuan Exxonmobile berproduksi ternyata berdampak besar terhadap peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Akibatnya, tidak saja pustor APBN yang berubah, kondisi itu ternyata juga memancing amarah para wakil rakyat. Sebab, Exxon dinilai hanya bisa mengumbar janji tanpa bisa merealisasikan produksi minyak 20 ribu barel per hari.
Bahkan, sejumlah anggota Komisi VII DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat dengan PT Pertamina melontarkan desakan agar pemerintah memberikan hukuman berupa pencabutan izin usaha kepada Exxon dan diserahkan ke PT Pertamina.
“Exxon itu cuma bisa janji saja. Awalnya bilang punya modal banyak dan akan bawa teknologi tapi nyatanya mana, sampai saat ini belum berproduksi,” ujar Effendi Simbolon bersama Dito Ganundito, Kahar Muzakier, Sutan Bhatoegana, Bambang Wuryanto dan Nasril Bahar yang menyatakan pendapatnya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan PT Pertamina, Rabu (10/6).
Mereka berpendapat molornya produksi Exxon telah mengubah postur APBN, sehingga tidak layak lagi dipertahankan izinnya. Exxon juga disebut-sebut hanya orientasi laba untuk negaranya sendiri dan menggerus BUMN di Indonesia.
JAKARTA- Ketidakmampuan Exxonmobile berproduksi ternyata berdampak besar terhadap peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
BERITA TERKAIT
- Bobby Gafur: Pengentasan Kemiskinan Jadi Isu Utama Rapimnas Kadin 2024
- Bank Mandiri & Tzu Chi Luncurkan Kartu Kredit Berbasis Donasi dan Layanan Filantropi Digital
- PLN UIP Kalimantan Bagian Timur Raih Penghargaan Gold di ISDA 2024
- Para Investor kini Menjadikan ESG sebagai Kriteria Utama Portofolio
- PPM MHU Raih Tamasya Award 2024 dari Kementerian ESDM
- SIG Raih Peringkat Emas di Ajang SNI Award 2024