DPR Desak Izin Exxon Dicabut
Rabu, 10 Juni 2009 – 16:15 WIB
“Saya heran perusahaan asing kok paling banyak menguasai industri minyak di Indonesia. Padahal kita punya Pertamina yang terbukti bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan sulit,” ujar Bambang.
Ditambahkan Dito, Exxon sudah mempermainkan pemerintah karena itu langkah terbaik adalah meminalti perusahaan Amerika tersebut. Sedangkan Kahar menyatakan, UU 22 Tahun 2001 sebaiknya direvisi, sehingga tidak ada lagi tender-tender dan semuanya diserahkan ke Pertamina.
Sementara Bambang lebih menyorot BP Migas yang dinilai tidak mampu menangani kontrak kerja sama (KKS) dengan perusahan minyak asing. “Dulu eks Kepala BP Migas Rahmat Sudibyo dilengserkan karena tidak mampu menyelesaikan masalah KKS ini. Tapi sekarang kok tidak berubah juga, kami akan menanyakan ini ke BP Migas,” ujarnya.
Enam anggota Komisi VII ini mengusulkan agar seluruh KKS dibatalkan dan dikembalikan pada Pertamina. (esy/JPNN)
JAKARTA- Ketidakmampuan Exxonmobile berproduksi ternyata berdampak besar terhadap peningkatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mulai Desember 2024, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Rute Domestik
- Harga Emas Antam Hari Ini Jumat 29 November 2024, Turun!
- Tegaskan Komitmen ESG, Peruri Dianugerahi Silver Rank di ASRRAT
- Industri Kosmetik Tumbuh Menjanjikan, Wamenperin: Didominasi Personal Care
- Herco Digital Peraih TOP 3% Digital Agency Indonesia, Jasa Website Bisnis Terbaik
- Bobby Gafur: Pengentasan Kemiskinan Jadi Isu Utama Rapimnas Kadin 2024