DPR Desak KPK Ungkap Korupsi Proyek Alutsista
Rabu, 07 Maret 2012 – 22:00 WIB
Muzzammil menambahkan, selama ini bidang pertahanan di bawah pengelolaan Kemenhan dan TNI ini belum disentuh oleh KPK dengan alasan masih fokus pada kasus korupsi di bidang pertanian, pertambangan, dan perpajakan. Padahal, potensi kebocoran anggaran dalam pengadaan alutsista ini cukup besar karena biasanya melibatkan rekanan sebagai pihak ketiga yang dilegalkan dalam bentuk peraturan menteri, imbuhnya.
Baca Juga:
“Anggaran pengadaan Alutsista ini bisa membengkak karena adanya peran rekanan sebagai pihak ketiga, selain sebagai perantara pembelian Alutsista tapi juga mencarikan dana pinjaman dari bank luar negeri untuk membeli Alutsista tersebut,” ungkapnya.
Hal ini sangat mungkin terjadi, kata Muzzammil, karena Kementerian Keuangan sebagai bendahara negara tidak memiliki cukup dana untuk membiaya pengadaan Alutsista secara langsung dalam jangka pendek. “Untuk itu peran rekanan ini sangat penting dalam pengadaan Alutsista luar negeri yang berimplikasi meningkatnya biaya pembelian Alutsista pada kisaran 10 hingga 15 persen,” kata Muzzammil. (fas/jpnn)
JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Al Muzzammil Yusuf meminta agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak ragu menyelidiki dugaan mark up dalam pengadaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Resmi Jadi Wasekjen PDIP, Adian Dinilai Mampu Tingkatkan Kinerja Partai
- Kaesang Dinilai Berpeluang Memenangkan Pilkada Jateng, Ini 4 Alasannya
- Bawaslu Identifikasi Pelanggaran Pilkada di Masa Coklit Data Pemilih
- Ini Alasan KPU Tak Minta Maaf ke Publik Terkait Kasus Hasyim
- Zuhairi Misrawi Masuk Kepengurusan di DPP PDIP, Hasto: Bersifat Nonaktif
- Survei TBRC: Bupati Petahana Yalimo Elektabilitasnya Melejit, Calon Lawannya Keok