DPR Desak Pemerintah Segera Rampungkan PP Tentang Perlindungan ABK

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyikapi pemberitaan terkait nasib 20 orang anak buah kapal (ABK) MT Ocean Star yang terombang-ambing di perairan Dili, Timor Leste.
Menurut Christina, 20 orang ABK saat ini dalam kondisi aman dan telah terpenuhi kebutuhan logistiknya.
Dengan pasokan bahan bakar, menurut dia, listrik kapal kembali menyala dan mesin dioperasikan untuk memompa air keluar dari kapal.
“Kami mengapresiasi KBRI Timor Leste dan Bakamla RI yang sigap memberikan bantuan dan memastikan kondisi 20 ABK kita,” kata Christina Aryani di Jakarta, Senin (21/6).
Untuk selanjutnya, menurut dia, KBRI akan terus memantau penyelesaian hak-hak mereka dan memastikan pembuatan perjanjian kerja tertulis antara agen dan ABK.
Dia juga kembali mendorong urgensi diundangkannya Peraturan Pemerintah terkait Penempatan dan Pelindungan ABK.
Info terakhir per Januari 2021, kata dia, PP tersebut dalam tahap finalisasi di Setneg. “Kami berpendapat 6 bulan adalah waktu yang cukup untuk penyelesaian tahap ini,” ujar politikus Partai Golkar dari Dapil DKI Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Luar Negeri) ini.
Menurut Christina, berkaca dari kasus terbaru 20 ABK dan banyaknya kasus-kasus lain yang luput dari monitoring saat ini, PP menjadi kebutuhan hukum yang tidak bisa ditawar lagi.
Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menyikapi pemberitaan terkait nasib 20 orang anak buah kapal (ABK) MT Ocean Star yang terombang-ambing di perairan Dili, Timor Leste.
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Aksi Tolak RUU TNI Masih Berlangsung, Sejumlah Pedemo Dibawa Sukarelawan Medis
- RUU TNI Disahkan Jadi UU, Sekjen KOPI Kecam Segala Bentuk Aksi Kekerasan yang Mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa
- DPR Segera Bahas RKUHAP, Muncul Penegasan Penyidikan Harus Pakai CCTV
- Enggan Tanggapi Pengesahan UU TNI, Prabowo Hanya Tersenyum dan Lambaikan Tangan