DPR Didesak Ingatkan Presiden
Soal Pencarian 13 Aktivis Pro Demokrasi yang Hilang
Rabu, 29 September 2010 – 00:33 WIB
Tuti Koto (76), salah satu ibu dari korban penculikan, mendesak Presiden agar merealisasikan rekomendasi DPR. Kata dia, SBY tidak perlu takut menuntaskan kasus penculikan paksa para aktivis. "Dia (SBY) orang nomor satu di negara ini, dia harus tuntaskan rekomendasi DPR itu," katanya.
Sedangkan anggota Komisi III DPR dari PDIP, Gayus Lumbuun, mengaku memahami perasaan para keluarga korban. Gayus juga merasa prihatin terhadap hilangnya para aktivis. Hanya saja, kata dia, DPR tidak bisa melakukan eksekusi.
Sedangkan anggota Komisi III DPR lainnya, Nasir Djamil, mendesak Presiden untuk menjalankan rekomendasi DPR agar ada kepastian hukum dan keadilan. "Presiden sebagai kepala negara wajib menindaklajuti. Presiden harus jawab saja mau atau tidak melaksanakan rekomendasi ini," ujarnya.
Sementara anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Ahmad Yani, mengancam akan menggunakan hak konstitusi DPR jika pemerintah tidak punya kemauan politik menjalankan rekomendasi DPR. "Tugas kita mengawal pelaksanaan rekomendasi ini. Kalau setahun ini tak ada political will, DPR punya hak bertanya ataupun penyelidikan,"imbuhnya. (awa/jpnn)
JAKARTA - 28 September 2009 sudah setahun berlalu. Pada tanggal tersebut, DPR mengeluarkan rekomendasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan