DPR Diminta Tugaskan BPK Audit 3 BUMN Farmasi
Rabu, 13 Juni 2012 – 11:35 WIB

DPR Diminta Tugaskan BPK Audit 3 BUMN Farmasi
Selain itu, Iskandar Sitorus juga menduga Direksi Biofarma terkait dengan proyek pengadaan properti penelitian penanggulangan flu burung antara lain pengadaan sample telur untuk riset yang dipasok dari Hongkong melalui jaringan perusahaan M Nazaruddin yang beraroma melawan hukum.
Sementara di Biofarma, lanjut dia, ada laporan Rp81,9 miliar akun piutang dan arus kas masuk PT Kimia Farma yang tidak valid. Pembuatan dan pelaksanaan perjanjian kerjasama pemasaran PT Kimia Farma dengan PT Pharmasolindo tidak sesuai dengan ketentuan sehingga negara dirugikan Rp1,3 miliar.
"Terdapat pembayaran biaya representasi PT Kimia Farma sebesar Rp4,8 miliar sehingga PT Kimia Farma rugi minimal sebesar Rp1,1 milar atas pembayaran biaya representasi kepada Direksi dan Manajer. Selain itu juga terjadi pengeluaran PT Kimia Farma Trading & Distribution (PT KFTD) sebesar Rp3,6 miliar untuk pembayaran biaya representasi Direksi dan Manajer yang sulit diyakini keabsahannya," ungkap Iskandar.
Atas temuan awal yang diumumkan BPK itu, kata Iskandar, pihaknya meminta DPR untuk menugaskan BPK RI melakukan spesial audit Ketahanan Farmasi terhadap seluruh BUMN dan anak perusahaan BUMN yang terkait dengan kefarmasian.
JAKARTA - Sekretaris pendiri Indonesian Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus meminta DPR menugaskan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) audit khusus tiga
BERITA TERKAIT
- Besok Tes PPPK Tahap 2 Dimulai, Honorer Belum Bisa Cetak Kartu Ujian
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran
- Mahfud MD Sebut Kejaksaan Didukung Rakyat untuk Bersihkan Peradilan
- Didukung Dedi Mulyadi hingga Wamendikdasmen, BPN Justru Kalah Sengketa Lahan SMAN 1 Bandung
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM
- Aktivis KNPI Jakarta David Hamka Minta Gubernur Pramono Optimalkan Peran Pemuda Cegah Tawuran